Sri menyebut, dirinya sering menjadi korban click bait atau judul yang memancing di media. Dia mengaku kerap membaca berita...
tak kuasa menahan untuk curhat terkait pemberitaan tentang dirinya di media-media. Sri menyebut, dirinya sering menjadi korbanatau judul yang memancing di media. Dia mengaku kerap membaca berita yang judul dan isinya tidak sesuai.
Curhatan itu disampaikan Sri Mulyani saat menjadi salah satu pembicara dalam pembukaan Kongres 2 Asosiasi Media Siber Indonesia secara virtual, Sabtu .Sri Mulyani menambahkan, saat ini banyak masyarakat yang mengklik berita yang erat kaitannya dengan kontroversi. Hal ini menurutnya tidak bisa dihindari karena media mendapatkan keuntungan dari berita yang diklik dan dibaca masyarakat. (
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Kecewa Judul Berita dan Isi Seringkali Tak Sesuai
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Kecewa Judul Berita dan Isi Seringkali Tak SesuaiMenteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku kecewa dengan pemberitaan yang tidak sesuai antara judul dengan isinya.
Baca lebih lajut »
Rizal Ramli ke Sri Mulyani: Situ sih Lindungi Diri SendiriRizal Ramli menyentil Sri Mulyani yang menyebut banyaknya menteri tidak paham birokrasi menyebabkan serapan anggaran penanganan Covid-19 rendah. RizalRamli
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Menyebut Peran Ekonomi Islam dalam Pemulihan EkonomiMenkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi Islam berperan dalam upaya pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19. SriMulyani
Baca lebih lajut »
PNS Banyak Minta Fasilitas, Sri Mulyani: Jangan Manja Negara Bisa Bangkrut!Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta PNS jangan terlalu manja meminta fasilitas dengan menggunakan anggaran negara. Pasalnya,...
Baca lebih lajut »
AMSI Gelar Kongres Kedua, Ada Menkeu Sri Mulyani Jadi PembicaraAsosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) akan menggelar kongres kedua pada 22-23 Agustus 2020. Dihadiri semua media anggota dari 21 provinsi.
Baca lebih lajut »