Taiwan mendesak China dan Hong Kong, Selasa (16/7), untuk bekerja sama menyelidiki serangkaian penipuan finansial online berkedok asmara. Rayuan maut para penipu online itu sudah menimbulkan kerugian
senilai $30 juta atau sekitar Rp 419,4 miliar pada warga Taiwan yang menjadi korban, kantor berita AFP melaporkan, Rabu .
Menurut Biro Investigasi Kriminal, para tersangka yang berbasis di China dan Hong Kong menggunakan media sosial untuk memulai hubungan asmara dengan korbannya di Taiwan. Kemudian, setelah termakan bujuk rayu, korban ditipu untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan keuangan palsu. Para korban yang menjadi target penipuan dibujuk untuk mengirimkan uang ke rekening-rekening bank di Hong Kong, yang dibuat oleh para tersangka dari Hong Kong atau China daratan. Para korban berpikir uang tersebut akan diinvestasikan di saham, mata uang asing, emas atau bursa berjangka.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Protes Makin Panas, Sekretaris Kehakiman Hong Kong Bertolak ke RRTIndustri retail Hong Kong khawatir unjuk rasa berkelanjutan memukul citra Hong Kong sebagai surga belanja.
Baca lebih lajut »
Demonstran dan Polisi Hong Kong Bentrok di MalPolisi anti-huru hara dan pengunjuk rasa terlibat bentrokan di satu pusat perbelanjaan Hong Kong pada Minggu (14/7) malam.
Baca lebih lajut »
Polisi Gunakan Tongkat, Semprotan Lada Terhadap Pengunjuk Rasa di Hong KongPengunjuk rasa anti-pemerintah yang berjuang dalam bentrokan dengan polisi di pusat perbelanjaan Hong Kong dinyatakan sebagai “perusuh” oleh pemimpin Hong Kong pro-Beijing, Carrie Lam, Senin (15/7).
Baca lebih lajut »
Polisi Hong Kong Bentrok Lagi dengan Demonstran di Tengah Meningkatnya KeteganganWarga Hong Kong kembali bentrok dengan polisi pada Minggu, 14 Juli 2019.
Baca lebih lajut »
Tuntut Reformasi Demokrasi, Puluhan Ribu Warga Hong Kong Kembali BerdemoPeserta demonstrasi di Hong Kong tetap bertahan meski malam tiba dalam aksi yang diikuti oleh puluhan ribu orang.
Baca lebih lajut »