Tahun Ini Disiapkan Rp 3,7 Miliar untuk Penanganan Kasus Stunting di Kaltim kasusstunting
kaltim.jpnn.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kaltim menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,7 miliar untuk pencegahan kasus stunting di daerah ini.
Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan segera melakukan percepatan penyerapan anggaran untuk memenuhi capaian target kinerja yang telah ditetapkan, tidak terkecuali penanganan stunting. "Tahun ini kami sudah mencoba mengklarifikasi hasil survei status gizi Indonesia dari Kementerian Kesehatan," kata Gubernur Isran dilansir laman resmi Pemprov Kaltim, Minggu .
Baca Juga:Gubernur Isran berharap dengan alokasi anggaran Rp 3,7 miliar tersebut berdampak signifikan mencegah dan menurunkan prevalensi stunting di KaltimMantan Bupati Kutai Timur itu menyebutkan sesuai SSGI bahwa prevalensi stunting di Kaltim naik 1,1 persen.Namun demikian, angka prevalensi stunting Kaltim masih lebih baik jika dibandingkan dari empat provinsi di Pulau Kalimantan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
17 Tahun Racik Miras Oplosan, Nenek 65 Tahun di Bangkalan Ditangkap PolisiPolisi menyebut aktivitas nenek RI (65) asal Bangkalan, Jawa Timur meracik miras oplosan jenis arak telah berlangsung selama 17 tahun.
Baca lebih lajut »
Vino G Bastian Putuskan Berhemat di Ramadan Tahun IniAktor Vino G. Bastian memutuskan untuk berhemat pada bulan Ramadan tahun ini. Hal ini berbeda dengan Ramadan-ramadan sebelumnya.
Baca lebih lajut »
BTN Kejar Target Laba Rp 3,3 Triliun Tahun IniBTN menargetkan laba bersih 2023 bisa naik menjadi Rp 3,3 triliun, lebih tinggi dari 2023 yang sebesar Rp 3,04 triliun.
Baca lebih lajut »
Pasar Takjil Benhil Kembali Hadir pada Ramadan Tahun IniPasar takjil Benhil kembali hadir pada Ramadan 1444 Hijriah, sempat absen selama pandemi Covid-19. Pusat penjualan aneka menu berbuka puasa.
Baca lebih lajut »
Jalan Rusak Dwipasari Batola Dikeluhkan, Bakal Dianggarkan Tahun IniMasyarakat yang tinggal di Desa Dwipasari, Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Batola, berharap pemerintah daerah segera memperbaiki jalan di desa mereka.
Baca lebih lajut »