Survei SMRC menyebutkan 89 persen responden enggan mudik di masa pandemi Corona, dan 11 persen tetap mudik, yang terbanyak dari DKI.
Survei ini dilakukan dengan sampel basis sebanyak 1.200 responden nasional yang dipilih secara acak melalui telepon pada 22-25 Maret 2020 dan 9-12 April 2020. Populasi pemilih merupakan Warga Negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.simple random samplingSebelumnya, peneliti Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Rusli Cahyadi menilai imbauan pemerintah tak akan menyurutkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Survei SMRC: 77 Persen Publik Merasa Covid-19 Ancam PenghasilanKalangan yang paling terkena dampak penyakit Covid-19 adalah pekerja di sektor informal, kerah biru, dan kelompok yang mengandalkan upah harian.
Baca lebih lajut »
Survei SMRC: 77 Persen Masyarakat Indonesia Merasa Terancam Ekonominya karena Covid-19Survei juga menemukan bahwa 67 persen rakyat Indonesia menyatakan kondisi ekonomi mereka semakin buruk sejak Covid-19 mewabah - Nasional
Baca lebih lajut »
Survei SMRC: Penghasilan Rakyat Terancam, Ekonomi Memburuk |Republika OnlineSebagian besar responden SMRC merasa Covid-19 mengancam penghasilan mereka.
Baca lebih lajut »
Survei SMRC: Covid-19 Ancam Penghasilan Mayoritas MasyarakatMayoritas masyarakat Indonesia (77%) menyatakan Covid-19 telah mengancam pemasukan atau penghasilan mereka. Mayoritas masyarakat...
Baca lebih lajut »
Survei Ungkap 43,78 Persen Responden Masih Berencana MudikJumlah tersebut dinilai masih tinggi, meski sisanya, sebanyak 56,22 persen menjawab tidak akan mudik.
Baca lebih lajut »
Survei: Virus Corona Picu Penolakan Terhadap Perdagangan Satwa LiarJajak pendapat terbaru oleh World Wildlife Fund (WWF) atau Dana Satwa liar Dunia menunjukkan sembilan dari 10 orang di Asia Tenggara menginginkan perdagangan satwa liar diakhiri. Hasil survei itu me
Baca lebih lajut »