Hasil survei Litbang 'Kompas' menunjukkan, Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan sukses menarik simpati sebagian besar pemilih partai.
Dukungan untuk pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan tidak hanya datang dari pendukung partai politik pengusungnya, namun limpahan suara juga berpotensi datang dari simpatisan partai yang bukan pendukung pasangan ini.
Sementara itu pasangan calon Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja meraih 4,6 persen dan pasangan Acep Adang Ruhiat - Gitalis Dwi Natarina dengan tingkat keterpilihan mencapai 4,1 persen. Dari sejumlah partai politik tersebut, pasangan Dedi – Erwan diusung oleh empat partai dengan suara legislatif daerah yang relatif besar.
Temuan serupa juga terlihat pada para pemilih Golkar. Hampir 70 persen dari responden kategori ini mengatakan akan memilih Dedi-Erwan di Pilkada nanti. Fenomena yang mirip juga terjadi di para pemilih PKB. Dalam pilkada kali ini PKB secara mandiri mengusung pasangan Acep Adang Ruhiat - Gitalis Dwi Natarina.
Hal ini terindikasi dari suara konstituen mereka yang hanya mengalir sekitar 35,4 persen ke pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie. Sebagian besar dari para pemilih partai ini pun justru menyatakan ingin memilih pasangan Dedi-Erwan di bilik suara nanti. Meskipun begitu, peluang politik tetap terbuka pada semua pasangan calon. Memanfaatkan hari-hari terakhir sebelum waktu pencoblosan menjadi momentum bagi semua pasangan calon untuk mendulang tambahan elektoral. Survei Litbang "Kompas": Pengangguran dan Kesejahteraan, Tantangan Besar Calon Gubernur Jawa Barat
Potensi keterpilihan ini jauh meninggalkan tiga pasangan calon lainnya. Di posisi kedua, pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie hanya mampu mencatatkan tingkat keterpilihan di angka 9 persen. Makin terpusatnya aliran suara pemilih Jabar ini tidak terlepas dari konsolidasi suara partai pengusung Dedi - Erwan yang solid. Pasangan ini terekam mampu menarik perhatian pemilih, tidak saja dari pemilih partai politik yang mengusungnya, namun juga non pengusung.
Suara dari pemilih Partai Gerindra, misalnya, mampu secara maksimal diarahkan ke pasangan Dedi - Erwan. Hasil Survei Litbang Kompas menunjukkan, hampir 73 persen dari para pemilih partai ini menyatakan dukungannya ke pasangan Dedi – Erwan. Berdasarkan hasil survei kali ini, sebanyak 77,3 persen dari pemilih PDI-P mengalirkan suaranya ke pasangan Dedi-Erwan. Sementara itu suara konstituen yang mampu dikuasai oleh pasangan yang diusung PDI-P, yakni Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja mencapai 10,6 persen.
Survei Litbang Kompas Survei Kompas Pilkada 2024 Eksklusif
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Survei Litbang ”Kompas”: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 65 PersenHasil survei Litbang Kompas di Jawa Barat, elektabilitas pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mencapai 65 persen. Sulit dikejar pasangan lain.
Baca lebih lajut »
Survei Litbang ”Kompas”: Pemilih Ridwan Kamil Menyeberang ke Pasangan Dedi-ErwanSurvei Litbang ”Kompas” merekam pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mendapat limpahan dukungan dari pendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024.
Baca lebih lajut »
Survei Litbang ”Kompas”: ”Iket” Dedi Mulyadi Mengikat Tanah SundaElektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mengungguli tiga kandidat lain. Pendekatan kultural menjadi kekuatan pasangan ini.
Baca lebih lajut »
Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilgub Jabar Masih Unggul, Begini Kata PakarPakar menyebut lawan-lawan politik Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar terlambat bergerak.
Baca lebih lajut »
Ini Analisis Pakar soal Moncernya Elektabilitas Dedi-Erwan di Pilgub JabarJPNN.com : Pakar menyampaikan analisis soal moncernya elektabilitas pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dedi-Erwan) di Pilgub Jabar 2024. Ada faktor Prabow
Baca lebih lajut »
Survei: Pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan Potensial Menang di Pilgub JabarBerita Survei: Pasangan Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan Potensial Menang di Pilgub Jabar terbaru hari ini 2024-11-08 21:08:09 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »