Puan Maharani perlu memikirkan ulang strategi kampanyenya jika ingin mengejar ketertinggalan dari Ganjar Pranowo SurveiCapres
jpnn.com, JAKARTA - Puan Maharani sepertinya perlu mengevaluasi strategi kampanye baliho besar-besaran yang kini tengah diluncurkannya. Pasalnya, survei terbaru memperlihatkan elektabilitasnya tidak banyak berubah. Menurut survei yang dilakukan NEW INDONESIA Research & Consulting, elektabilitas Puan Maharani masih di angka 1,4 persen, hanya naik sedikit dari 1,1 persen pada Juni lalu. Raihan tersebut menempatkan Puan di papan bawah daftar capres dengan elektabilitas tertinggi.
Baca Juga: “Maraknya baliho Puan yang bertebaran di berbagai kota tidak terlalu berdampak pada elektabilitas, justru Ganjar kian berkibar,” ungkap Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Minggu . Tren elektabilitas Ganjar terus mengalami kenaikan dalam setahunan terakhir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Soal Baliho Puan Maharani, Arteria Dahlan Bantah Terkait PilpresOolitisi PDIP Arteria Dahlan menyebut pemasangan baliho bergambar Puan dilihat sebagai lebih bersifat internal.
Baca lebih lajut »
Misi Sulit Puan Maharani Kerek Elektabilitas Lewat BalihoPengamat menilai pemasangan baliho demi mendongkrak elektabilitas tak begitu berpengaruh. Puan Maharani seharusnya lebih memanfaatkan posisi sebagai Ketua DPR RI untuk membantunya di panggung Pilpres 2024. Analisis CNNIndonesia
Baca lebih lajut »
PDIP Yogyakarta Ungkap Tak Ada Koordinasi Soal Baliho Puan MaharaniBaliho Puan Maharani bertajuk Kepak Sayap Kebhinekaan pekan ini menghiasi sejumlah ruas jalan utama di Yogyakarta (DIY).
Baca lebih lajut »
Memikul Beban Sebagai Cucu Soekarno & Anak Megawati, Puan Maharani Punya Gaya Kepemimpinan Seperti Apa?Tahun 2019 Puan Maharani mencatatkan sejarah setelah dirinya dipilih sebagai perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI. PuanMaharani
Baca lebih lajut »