Anak-anak dinilai lebih banyak membaca selama masa lockdown
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- . Menurut survei yang dilakukan The Reading Agency, 89 persen anak usia 7 hingga 11 tahun telah membaca dalam beberapa bentuk, dengan 37 persen di antaranya menghabiskan lebih banyak waktu membaca daripada di sekolah.
Mayoritas anak-anak menemukan inspirasi tentang apa yang harus dibaca dari pengaruh digital, 45 mendapat ide dari Youtube, dan 28 persen dari media sosial. Survei yang melibatkan 14.461 anak usia tujuh hingga 11 tahun ini juga menemukan bahwa 68 persen anak laki-laki dan 70 persen anak perempuan melaporkan kecintaan membaca.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bicara Hormat Anak ke Orang yang Lebih Tua, Raul Lemos Kesal dengan Siapa?Lewat Instagram Stories, Raul Lemos membahas soal hormat anak pada orang yang lebih tua dan mengaku bosan dengan orang yang banyak gaya. Hmm....untuk siapa sih? RaulLemos via detikhot
Baca lebih lajut »
Ahli: Kasus Covid-19 Pada Anak Banyak Asimtomatik |Republika OnlineJika sekolah kembali dibuka maka frekuensi kontak antarsiswa harus diturunkan.
Baca lebih lajut »
Anak-anak hingga Ibu Hamil di Jakarta Belum Boleh Beraktivitas selama PSBB TransisiMereka masuk dalam kategori kelompok yang paling rentan terpapar virus Covid-19. Sehingga, segala kegiatan di luar rumah masih belum diperbolehkan.
Baca lebih lajut »
Ilmuwan Belanda Sebut Kecil Kemungkinan Anak-Anak Sebarkan Virus CoronaSebuah studi di Belanda mengatakan kecil kemungkinan anak-anak usia di bawah 12 tahun bisa menularkan virus Corona. Bahkan pada anak sebayanya. Coronavirus via detikHealth
Baca lebih lajut »
Ibu Hamil dan Anak-anak Tidak Boleh Masuk Tempat Rekreasi saat PSBB TransisiAnies menegaskan bahwa ibu yang sedang hamil tidak boleh memasuki kawasan rekreasi tersebut. Larangan ini juga berlaku untuk anak-anak.
Baca lebih lajut »
Anak-anak dan Ibu Hamil Dilarang Masuk Taman Kreasi dan RagunanAturan tersebut sebagai protokol resmi yang ditetapkan Pemprov DKI selama masa transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu kota.
Baca lebih lajut »