Menurut survei Litbang Kompas, sebanyak 57,3 persen warga menilai pemerintah tidak serius memberantas judi online.
Jajak pendapat tersebut dilakukan terhadap 534 responden dari 38 provinsi melalui metode wawancara pada 18-20 Juni 2024. Adapun margin of error penelitian mencapai kurang lebih 4,22 persen.
Permasalahan pemberantasan judol menjadi polemik yang lebih kompleks. Apalagi, Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy mengusulkan korban judol mendapat bantuan sosial . "Tahun ini saja perputaran transaksi sudah mencapai lebih dari Rp100 triliun. Jadi kalau dijumlah dengan periode tahun-tahun sebelumnya sudah lebih dari Rp600 triliun perputaran transaksinya," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Jumat .
Litbang Kompas Survei Litbang Kompas
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Survei Pilkada Bojonegoro: Huda 33,37 Persen, Anna 31,56 Persen, Azizah 24,14 PersenHasil survei menilai, ada kerinduan akan munculnya sosok baru memimpin Bojonegoro.
Baca lebih lajut »
Menaker Ida Fauziyah Nilai Berkurban Sebagai Simbol Solidaritas Nilai-Nilai SosialMenaker Ida Fauziyah mengajak merayakan Idul Adha 2024 dengan semangat kurban yang tidak hanya sebagai ritual juga sebagai upaya merawat nilai-nilai persaudaraan dan kepedulian sosial
Baca lebih lajut »
Survei: 10 persen warga Jepang ingin Kishida tetap duduki jabatannyaSurvei yang dilakukan kantor berita nasional Kyodo pada Minggu (23/6) menunjukkan bahwa 10,4 persen warga Jepang mendukung Perdana Menteri (PM) ...
Baca lebih lajut »
Survei : 40 persen warga Jerman dukung Palestina jadi negara merdekaHasil survei terbaru YouGov mengungkapkan sekitar 40 persen dari 2.295 responden warga Jerman mendukung pengakuan Palestina sebagai negara merdeka karena ...
Baca lebih lajut »
Survei Proximity: 61,7 Persen Warga Jakarta Tidak Puas dengan Kinerja Heru BudiWhima memaparkan hanya sedikit masyarakat yang menyatakan puas dengan kinerja Heru Budi selama memimpin Jakarta.
Baca lebih lajut »
Larangan ”Study Tour” Bukan Solusi Tekan Angka Kecelakaan Bus PariwisataKecelakaan bus pariwisata disebabkan sistem rem (46 persen), aspek manusia (38 persen), serta lingkungan (15 persen).
Baca lebih lajut »