Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) hingga kini masih kontroversial. Berikut pembahasan Supersemar dari beberapa sudut pandang.
Supersemar merupakan singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret. Hingga kini, Supersemar masih kontroversial. Berikut pembahasan Supersemar dari beberapa sudut pandang.
, 11 Maret 1966 pagi, Sukarno ke Istana Bogor setelah paginya memimpin Sidang Kabinet Dwikora Yang Disempurnakan di Istana Merdeka. Saat memimpin rapat, Sukarno menerima nota dari dari Brigjen Sabur bahwa di luar Istana Merdeka ada pasukan tak dikenal dan mengkhawatirkan. Bung Karno lalu menyerahkan pimpinan sidang ke Waperdam II Leimena, lantas bergegas ke Istana Bogor naik helikopter bersama Dokter Soebandrio.
1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966.2.2 Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta segala adjaran-adjarannya.Untuk: Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:
Para pelaku utama Supersemar, tulis Eros, yang saat itu masih hidup, bungkam. Peristiwa sejarah menyangkut keaslian 'Supersemar' itu menjadi 'ruang gelap'.yang ditulis Tim Lembaga Analisis Informasi tahun 1998 lalu, dituliskan beberapa misteri soal Supersemar:2.
Era Presiden SBY, tahun 2009 lalu, SBY bertemu dengan Kepala ANRI saat itu, Djoko Utomo di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat .