Kehadiran SuperApp ini digadang akan menjadi salah satu kekuatan Bank BTN yang akan mengguncang pasar perbankan dan properti.
Liputan6.com, Jakarta Memiliki rumah sendiri menjadi impian bagi sebagian besar masyarakat, khususnya untuk mereka yang telah berkeluarga.
Terlebih, pada pandemi Covid-19 semakin membuat masyarakat berpenghasilan rendah informal sulit mempunyai rumah. Kehadiran virus tersebut telah menggerus daya beli masyarakat. Tak sedikit juga yang menjadi korban PHK hingga pengurangan pendapatan. Tak mau diam begitu saja, PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN pun bergerak cepat dengan segera meluncurkan sebuah SuperApp.
Dia mengklaim bahwa kemunculan SuperApp BTN Mobile nantinya akan membuat Bank BTN memiliki pelayanan yang lebih baik berkat pemanfaatan teknologi digital. Andi menjelaskan, Bank BTN menyebut aplikasi BTN Mobile sebagai SuperApp karena fitur-fitur yang mereka tawarkan tidak hanya memiliki fitur dasar seperti mobile banking lainnya, tapi juga memiliki fitur financial yang terkait dengan life circle ekosistem BTN di sektor perumahan.
Menurutnya, kehadiran superapp sebagai bentuk response perbankan terhadap tuntutan layanan digital yang semakin tinggi, di mana di masa depan semua aspek kehidupan akan semakin digital. Banyak yang bilang kalau mendapatkan persetujuan KPR itu susah-susah gampang, bahkan tidak sedikit yang ditolak oleh Bank.
Lebih lanjut Haru menuturkan, tahun 2023 banyak tantangan yang dihadapi perbankan seperti kenaikan suku bunga acuan serta kebijakan restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak Covid-19 akan berakhir pada Maret 2023. Kemudian berlakunya berbagai kebijakan terkait dengan GWM, ATMR dan Countercyclical Buffer yang mensyaratkan perbankan untuk memperkuat profitabilitas, permodalan dan kualitas bsinis.
Keempat, KPR dengan Skema Staircasing Share Ownership , yakni KPR Subsidi dengan skema kepemilikan secara bertahap. Dan kelima, BTN juga juga berharap ada penugasan khusus kepada pihak asuransi oleh pemerintah untuk subsidi tarif premi asuransi KPR. "Kami meyakini permintaan perumahan, terutama untuk rumah subsidi akan masih tinggi pada tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang terus meningkatkan alokasi anggaran subsidi untuk sektor perumahan," ujar dia.
Bank BTN menjadi penyalur KPR FLPP tertinggi dengan kontribusi lebih dari 53 persen. Sedangkan posisi kedua tertinggi ditempati BTN Syariah dengan kontribusi sebesar 11,85 persen. Jika kedua data tersebut digabungkan, pangsa pasar BBTN di penyaluran FLPP mencapai lebih dari 65 persen. “Tren inflasi dan suku bunga yang terus terus naik, menjadikan strategi pemerintah dalam mendorong demand side dan supply side menjadi salah satu kunci utama pertumbuhan sektor poperti,” papar Herry.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ekosistem Digital dan Mimpi BTN (BBTN) Menapaki Puncak Asia TenggaraPenguatan ekosistem digital dan suntikan modal jadi senjata baru bagi Bank BTN (BBtN) meraih mimpi sebagai bank pembiayaan hunian terbaik di Asia Tenggara.
Baca lebih lajut »
BTN Targetkan Dana Kelolaan Nasabah Prioritas Naik 11 Persen pada 2023Adapun peningkatan jumlah nasabah BTN Prioritas pada tahun ini ditargetkan mencapai sebesar 15 persen. Sejumlah strategi pun akan dilakukan.
Baca lebih lajut »
Penuhi Kebutuhan Rumah TInggal, BTN Targetkan 182.250 Unit KPRPT Bank Tabungan Negara Tbk. targetkan 182.250 unit KPR FLPP dan Tapera, seiring dengan rasio jumlah kebutuhan rumah tinggal masih tinggi
Baca lebih lajut »
Menepis Anggapan Pedagang Pasar tak Bisa Punya Rumah Sendiri |Republika OnlinePedagang Pasar Cikarang bisa KPR Bank BTN melalui program BP2BT, subsidi Rp 40 juta.
Baca lebih lajut »
BTN Membiayai Rumah Pada Segmen Lanjutan MBRRADARSEMARANG.ID, Semarang - BTN membiayai rumah pada segmen lanjutan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dengan program tersebut, memudahkan semua lapisan masyarakat mendapatkan hunian yang layak dan nyaman. Untuk itu pemerintah dan KPR BTN siap mendukung terciptanya ekosistem industri p
Baca lebih lajut »