Sulianti Saroso, Pernah Menyelundupkan Pesawat hingga Menjadi Panglima Perang Wabah Cacar

Indonesia Berita Berita

Sulianti Saroso, Pernah Menyelundupkan Pesawat hingga Menjadi Panglima Perang Wabah Cacar
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 temponewsroom
  • ⏱ Reading Time:
  • 113 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 48%
  • Publisher: 63%

Nama Sulianti Saroso diabadikan sebagai nama rumah sakit penyakit infeksi. Dia berperan besar dalam pembasmian wabah cacar. Pada masa perjuangan, dia sempat menyelundupkan pesawat. Ini kisahnya.

PADA tanggal dia meninggal, 29 April 1991, dokter Sulianti Saroso sudah memegang tiket penerbangan untuk lawatan ke luar negeri di bulan berikutnya. Sore itu, Sulianti jatuh ketika sedang berada di kamar mandi. Sebelumnya, ia hanya mengeluh pusing. Hingga menemui ajal pada usia hampir 74 tahun, Sulianti masih menjadi konsultan untuk badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang membawanya melanglang buana.

Mantan Pemimpin Redaksi Pedoman, Rosihan Anwar, mengenang Sulianti selalu aktif, bahkan ketika didera kanker payudara sesaat sebelum dia berangkat ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan di School of Medicine, Tulane University. “Tidak capek, Syuul, mondar-mandir ke luar negeri?” begitu wartawan ini pernah bertanya kepada Sulianti. “Ya capek juga, tapi pekerjaan di WHO menarik. Lagi pula, kalau hemat bisa menabung dari uang harian.

Dokter Syuul juga yang memperjuangkan kompensasi yang layak untuk pegawai kesehatan. Dalam catatan Henderson, sebelum Sulianti menjabat, petugas vaksin hanya mendapat bayaran US$ 2 per bulan. Itu tak memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Henderson lalu menggambarkan Sulianti sebagai, “Perempuan tegas, penuh energi, yang bertekad untuk mereformasi sistem pembayaran rendah bagi staf kesehatan.”

Pada masa kepemimpinan Sulianti pula akses informasi wabah dibuka untuk publik. Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia dokter Broto Wasisto ingat, sebelum masa Sulianti, informasi tentang penyakit menular dan wabah selalu disembunyikan karena dianggap aib dan memalukan. “Dokter Sulianti membuat unit surveillance yang bertugas mengumpulkan data, lalu data itu akan disampaikan Sulianti kepada media.

Kiprah Sulianti dalam penanganan berbagai penyakit menular itulah yang membuat namanya diabadikan menjadi RSPI Sulianti Saroso, yang diresmikan pada 21 April 1994. “Dia pelopor penanganan penyakit menular,” ujar Broto Wasisto.MASA muda Sulianti sangat berwarna. Dia putri kedua Moehammad Soelaiman, dokter yang turut mendirikan Boedi Oetomo. Keluarganya berpindah kota hampir setiap tahun. Sulianti lahir saat mereka tinggal di Karangasem, Bali, pada 10 Mei 1917.

Saat menjadi dokter di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, ia bergabung dalam Dewan Pimpinan Kongres Wanita Indonesia dan menjadi wakil Pemuda Putri Indonesia untuk Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia. Syuul juga mengumpulkan obat dan makanan, lalu dia antarkan langsung kepada pejuang di front Gresik, Demak, dan sekitar Yogyakarta. “Saya memimpin Wanita Pembantu Perjuangan,” kata Sulianti seperti dikutip dalam buku Apa & Siapa Sejumlah Orang Indonesia 1983-1984.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

temponewsroom /  🏆 13. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Peringati 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II, Jepang janji tidak ulangi 'tragedi perang' - BBC News IndonesiaPeringati 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II, Jepang janji tidak ulangi 'tragedi perang' - BBC News IndonesiaPerdana menteri Jepang Shinzo Abe berjanji untuk 'tidak pernah mengulangi tragedi perang' pada peringatan 75 tahun negaranya menyerah dalam kepada Sekutu, yang sekaligus menandai berakhirnya Perang Dunia II.
Baca lebih lajut »

KAMI Hanya Ingin Meluruskan Kiblat Bangsa, Tidak Berniat Jadi Partai PolitikKAMI Hanya Ingin Meluruskan Kiblat Bangsa, Tidak Berniat Jadi Partai PolitikKAMI merupakan sebuah gerakan moral, tidak pernah akan bertransformasi menjadi organisasi terstruktur maupun partai politik KAMI
Baca lebih lajut »

UPDATE 14 Agustus: Bertambah 10 Kasus Positif Covid-19 dan 17 Pasien Sembuh di TangselUPDATE 14 Agustus: Bertambah 10 Kasus Positif Covid-19 dan 17 Pasien Sembuh di TangselTotal kasus positif Covid-19 di Kota Tangsel hingga Jumat menjadi 674 kasus.
Baca lebih lajut »

Spanyol Tutup Kelab Malam Demi Cegah Penyebaran Covid-19 |Republika OnlineSpanyol Tutup Kelab Malam Demi Cegah Penyebaran Covid-19 |Republika OnlineCovid-19 meningkat tajam hingga total kasus Covid-19 di Spanyol menjadi 337.334.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-18 13:27:51