Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day repo rate (BI7DRR) sebesar 50 basis poin (bps) pada September 2022. Apa dampak ke Pasar Modal?
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan BI 7-day repo rate sebesar 50 basis poin pada September 2022, dan diperkirakan berpotensi kembali meningkatkan suku bunga menjelang pengujung tahun.
Radhika melanjutkan, arah kebijakan BI tidak akan melunak seiring dengan risiko dua arah, yakni inflasi domestik yang meningkat akibat kenaikan harga BBM, dan tekanan mata uang akibat menguatnya dolar AS karena kebijakan Bank Sentral AS yang cenderung hawkish terlepas dari kuatnya neraca perdagangan.
“Hal ini memungkinkan suku bunga jangka pendek menyesuaikan diri dengan likuiditas dan perubahan kebijakan,” imbuh Radhika.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bank Amar Salurkan Kredit Sampai Rp8 Triliun Lewat Aplikasi TunaikuEmiten bank digital, PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) telah menyalurkan lebih dari Rp8 triliun sepanjang 2022.
Baca lebih lajut »
BI: Inflasi DIY terendah di Pulau JawaKantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan, inflasi di provinsi ini pada September 2022 mencapai 1,05 persen atau terendah ...
Baca lebih lajut »
Bank Digital Menggeliat, AMAR & BBYB Luncurkan Kemitraan Platform Teknologi Hingga KomunitasUpaya memperluas kemitraan oleh bank digital salah satunya diperlihatkan oleh Bank Amar (AMAR) dan Bank Neo Commerce (BBYB).
Baca lebih lajut »
PUPR: Suku Bunga Rumah Subsidi Tak Naik Meski Bank Dunia Naikkan Suku BungaKementerian PUPR tetap menggunakan suku bunga untuk FLPP pada angka 5 persen.
Baca lebih lajut »
Bagaimana Efek Kenaikan Harga BBM terhadap InflasiTingkat inflasi pada September 2022 mencapai 1,17 persen atau tertinggi sejak Desember 2014. Inflasi tahunan pun menembus 5,95 persen, yang dipicu kenaikan harga BBM. Bank Indonesia memprediksi kenaikan harga barang dan jasa sepanjang 2022 akan melebihi batas atas target sebesar 4 persen.
Baca lebih lajut »