Saham bank digital BANK, AGRO, ARTO, dan AMAR masuk zona merah seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 50 bps.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA — Sederet saham bank digital kompak masuk zona merah setelah Bank Indonesia resmi menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen.
Bank Aladin Syariah memimpin pelemahan saham emiten bank digital dengan penurunan sebesar 5,24 persen menuju level Rp1.265 per lembar. Diikuti oleh Bank Raya yang turun 2,80 persen ke posisi Rp520 per unit. Sebagaimana diketahui, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19–20 Oktober 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen.
“Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, preemptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke sasaran 2–4 persen lebih awal pada semester I/2023,” ujarnya dalam konferensi pers.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Saham Bank Jago (ARTO) Sempat Jeblok, Ada Apa Sebenarnya?Saham Bank Jago (ARTO), milik konglomerat Jerry Ng, telah mengalami ARB selama 3 hari berturut-turut.
Baca lebih lajut »
Artha Sekuritas: IHSG Bakal Menguat, Jangan Lewatkan Saham-saham Ini!Artha Sekuritas memprediksi IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada resistance 6.880-6.926 dan support 6.762-6.798.
Baca lebih lajut »
200 Miliar Saham Diserap, Anthoni Salim Punya 28% Saham BUMI?Porsi pemegang saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) baru resmi diumumkan besok, Kamis (20/10/2022).
Baca lebih lajut »
Rekomendasi Saham-saham Cuan Saat IHSG Melompat di Sesi I |Republika OnlineMeski dibuka melemah, IHSG alami rebound pada Sesi I perdagangan hari ini
Baca lebih lajut »
RUPSLB Bank BTN Bahas Right Issue |Republika OnlineBTN akan melepas kesebanyak-banyaknya 4,6 miliar saham seri B senilai Rp 500/ saham.
Baca lebih lajut »