Pengguna kendaraan bermotor zaman sekarang sangat diuntungkan dengan kehadiran aplikasi Google Maps. Jika awalnya tak tahu jalan, Google Maps dapat diandalkan untuk mengarahkan rute dengan tepat.
Namun, terkadang Google Maps bisa membuat para pengendara tersesat. Misalkan saja melewati jalan tak layak dilalui hingga tersesat di tengah hutan.
Dalam video tersebut terlihat pemilik akun dan kelima temannya sedang rombongan naik motor untuk menuju ke suatu tempat. Mereka memilih untuk menggunakan Google Maps untuk mempermudah perjalanan. Pemilik akun pun hanya bisa berdoa berharap agar semua baik-baik saja. Meski begitu ia masih sempat tertawa ngakak sambil menunjukkan anjing yang terus mengejar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Di Hadapan Ratusan Mahasiswa, Cak Imin: Gara-Gara PMII Saya Siap jadi Cawapres, Presiden pun SiapCak Imin meminta kepada seluruh kader PMII agar terus memperkuat nilai-nilai organisasi dan kepemimpinan yang digembleng di organisasi tersebut.
Baca lebih lajut »
GBK dipenuhi batik gara-gara 'SMTOWN LIVE 2023 JAKARTA'Area Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta pada Sabtu ini dipenuhi para penggemar artis-artis agensi Korea Selatan SM Entertainment yang mengenakan batik ...
Baca lebih lajut »
Viral Detik-detik LRT 'Banjir' gara-gara Air AC MerembesViral di media sosial sebuah rekaman video yang memperlihatkan kereta LRT Jabodebek mengalami gangguan pada mesin penyejuk ruangan (AC) di salah satu gerbongnya.
Baca lebih lajut »
Ruang Ganti Manchester United Kembali Memanas Gara-Gara Jadon SanchoBanyak pemain Manchester United yang bingung dengan keputusan Ten Hag mengasingkan Jadon Sancho. Perubahan taktik karena absennya Antony juga bikin pemain bingung.
Baca lebih lajut »
Gara-gara PJJ saat Pandemi, Tren Gangguan Penglihatan Anak MeningkatKasus gangguan penglihatan anak meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Diduga, peningkatan terjadi akibat frekuensi penggunaan gawai selama pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »