Jenis kelamin juga berpengaruh pada jumlah waktu tidur.
REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Tidur nyenyak adalah kebutuhan setiap orang. Frekuensi tidur ideal bisa berbeda-beda sesuai zona waktu dan kebiasaan kultural. Tidak hanya faktor geografis atau budaya, jenis kelamin pun berpengaruh pada jumlah waktu tidur.
"Kondisi geografis tetap berpengaruh, tetapi dalam skala yang relatif kecil. Perbedaan cenderung tercatat dalam waktu tidur antara kedua gender," kata penulis studi, peneliti postdoctoral Liisa Kuula, dikutip dari laman Martha Stewart, Rabu . Para peserta diminta menggunakan perangkat Polar Electro yang mengukur waktu tidur. Studi melengkapi penelitian sebelumnya di jurnal Sleep Medicine yang menganalisis data kebiasaan tidur lebih dari 250 ribu orang di Eropa, Amerika Utara, dan Asia.
Saat ini, ada puluhan juta orang dewasa di Amerika yang mengalami berbagai jenis gangguan tidur. Begadang dan kurang tidur setiap malam adalah kontributor terbesar untuk gangguan tersebut. Akibatnya, kesehatan dan produktivitas kerja bisa terganggu.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Studi Bantah Keberadaan 'Planet Sembilan'Hingga saat ini keberadaan 'Planet Sembilan' masih sulit dipahami.
Baca lebih lajut »
Studi: Kombinasi Obat Mampu Memperpanjang KehidupanPara ilmuwan bukan ingin mengelabui kematian, tapi membantu hidup sehat di hari tua.
Baca lebih lajut »
Kapolda Sultra Baru Janji Ungkap Tewasnya Mahasiswa KendariPolisi tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah secara hukum.
Baca lebih lajut »
Ibnu Batutah Ungkap Keramahan Masyarakat Samudera PasaiIbnu Batutah berada di Pasai selama 15 hari.
Baca lebih lajut »
Demi Moore Ungkap Trik Merawat Wajahnya Tetap Awet MudaIa menghabiskan puluhan juta untuk produk pelembab yang merawat wajahnya agar awet muda.
Baca lebih lajut »