Studi Ungkap Bulu Kucing Bisa Menjadi Petunjuk Penting dalam Penyidikan Kejahatan

Bulu Kucing Berita

Studi Ungkap Bulu Kucing Bisa Menjadi Petunjuk Penting dalam Penyidikan Kejahatan
Penyidikan
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 42 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 23%
  • Publisher: 83%

Dalam penelitian ini, tim peneliti berhasil mengidentifikasi DNA mitokondria dari bulu kucing. DNA ini kemudian dapat dibandingkan dengan sampel DNA kucing korban, tersangka, atau kucing yang berada di sekitar TKP.

Sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh Emily C. Patterson mengungkapkan temuan menarik yang dapat mengubah cara kita memandang bukti forensik. Dalam penelitiannya yang dipublikasikan dalam jurnal Forensic Science International: Genetics, Patterson dan timnya menemukan bahwa sehelai bulu kucing yang ditemukan di tempat kejadian perkara dapat membantu menghubungkan pelaku kejahatan dengan lokasi atau individu yang terlibat.

Misalnya, jika bulu kucing ditemukan di dekat mayat korban, atau pada pakaian pelaku, hal ini bisa menunjukkan bahwa pelaku memiliki hubungan dengan korban atau mungkin pernah berada di lokasi yang sama. Hal ini berarti bahwa kucing-kucing yang memiliki ibu yang sama tidak dapat dibedakan hanya berdasarkan DNA mitokondria. Meskipun, mereka mungkin memiliki hubungan genetik yang erat.

Patterson dan timnya telah berhasil mengembangkan teknik yang memungkinkan mereka untuk memetakan urutan DNA mitokondria secara keseluruhan, memberikan hasil yang lebih diskriminatif dan lebih akurat. Dengan kemampuan untuk memeriksa lebih banyak bagian dari DNA mitokondria, peneliti dapat menemukan perbedaan yang lebih halus antara individu-individu kucing, bahkan yang berasal dari garis keturunan yang sangat dekat.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Penyidikan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Studi Ungkap Sarapan Kurang Bergizi Ternyata Bikin Anak Lemot dalam BelajarStudi Ungkap Sarapan Kurang Bergizi Ternyata Bikin Anak Lemot dalam BelajarUntuk memenuhi kebutuhan gizi anak, orangtua perlu menyediakan menu sarapan yang bergizi seimbang.
Baca lebih lajut »

Peran Gaya Hidup dalam Membentuk Mikrobioma Mulut Studi Baru Ungkap Perbedaan Berdasarkan Strategi SubsistensiPeran Gaya Hidup dalam Membentuk Mikrobioma Mulut Studi Baru Ungkap Perbedaan Berdasarkan Strategi SubsistensiStudi yang dipimpin ahli biologi dari Penn State menemukan gaya hidup dapat mempengaruhi komposisi mikrobioma mulut yakni komunitas mikroorganisme yang hidup di dalam mulut
Baca lebih lajut »

Studi Ungkap Polusi Udara Bikin Otak 'Lemot', Kok Bisa?Studi Ungkap Polusi Udara Bikin Otak 'Lemot', Kok Bisa?Polusi udara punya banyak dampak buruk bagi tubuh. Salah satu studi terbaru menunjukkan bahwa polusi udara bikin otak makin 'lemot'
Baca lebih lajut »

BRIN sebut studi paleoklimat ungkap perubahan iklim masa lampauBRIN sebut studi paleoklimat ungkap perubahan iklim masa lampauBadan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan studi paleoklimat berfokus pada pengungkapan sejarah perubahan iklim masa lampau untuk membantu memahami ...
Baca lebih lajut »

Ternyata Hewan Bisa Merasakan Trauma Masa Kecil, Studi Ini Ungkap BuktinyaTernyata Hewan Bisa Merasakan Trauma Masa Kecil, Studi Ini Ungkap BuktinyaStudi menunjukkan bahwa pengalaman trauma masa kecil pada hewan liar berpengaruh pada keberlangsungan hidup. Begini penjelasannya.
Baca lebih lajut »

Hasil Studi Ungkap Fakta Penyebab Utama Terhambatnya Pembelian Mobil Baru di IndonesiaHasil Studi Ungkap Fakta Penyebab Utama Terhambatnya Pembelian Mobil Baru di IndonesiaKondisi pasar otomotif khususnya pada penjualan kendaraan roda empat saat ini bisa dikatakan sedang tidak baik dengan daya beli konsumen yang menurun.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 09:13:20