Kemungkinan, keluhan yang dirasakan penyintas Covid-19 adalah gejala sisa.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Sebuah studi yang dilakukan sejumlah peneliti bersama dengan dokter mengatakan, tidak ada bukti bahwa Covid-19 bisa kembali menyerang penyintas penyakit ini. Soalnya, ada kecenderungan gejalanya bisa disalahartikan.
Swapnil Kulkarni, dokter spesialis di departemen pulmonologi Rumah Sakit KEM yang berbasis di Mumbai, India mengatakan, tidak ada bukti bahwa infeksi ulang terjadi pada pasien yang pulih dari Covid-19. Ia menyebut, ada laporan dari China pada awal tahun ini tentang infeksi berulang dari virus corona jenis baru, tetapi tidak ada informasi lebih lanjut yang diterima tentang itu dan selain itu tidak ada laporan kambuh.
Kulkarni mengatakan, sisa-sisa virus tidak berbahaya dan membutuhkan satu atau dua bulan untuk luruh dari tubuh. Tidak ada kejelasan apakah tes ini positif karena infeksi ulang atau karena adanya sisa-sisa infeksi terdahulu. Selain itu, persentase negatif palsu dan positif cukup tinggi dalam tes RT-PCR.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kepala OPD Positif Covid-19, Wabup Probolinggo: Kami Sering Rapat Covid-19 dengan DiaBupati Probolinggo P Tantriana Sari, Wabup Timbul Prihanjoko, dan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjalani tes swab massal.
Baca lebih lajut »
Cerita Aiptu Broto Sukarela Antar Jenazah ke Pemakaman Covid-19, Dijuluki Bhabin CovidSejak pandemi Covid-19 merebak, Aiptu Broto beberapa kali mengantarkan jenazah Covid-19 ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jatisari Semarang.
Baca lebih lajut »
Studi: Ini Beda Gejala Gangguan Indra Pencium dan Perasa pada COVID-19 dan FluGangguan indra penciuman dan perasa menjadi salah satu gejala yang dialami pasien Corona. Studi ungkap bedanya gejala ini dengan yang mengidap flu biasa. Ini penjelasannya: Flu VirusCorona via detikHealth
Baca lebih lajut »
Studi: Pandemi Covid-19 Tingkatkan Kasus Diabetes Anak |Republika OnlineAda kenaikan dua kali lipat kasus diabetes tipe 1 pada anak di London selama pandemi
Baca lebih lajut »
Studi: Transfusi Plasma Kurangi Kematian Pasien Covid-19Studi terbaru menunjukkan terapi transfusi plasma darah dapat mengurangi tingkat kematian pada pasien Covid-19 dengan gejala parah.
Baca lebih lajut »
Update Corona 19 Agustus 2020: Kasus Negatif Covid-19 MelonjakData tersebut diumumkan situs resmi penanganan Covid-19 di Indonesia.
Baca lebih lajut »