Studi global menemukan suhu abnormal bertanggung jawab atas 2,6 juta kematian di Asia setiap tahun.
Lebih dari 5 juta kematian, termasuk sekitar 2,6 juta di Asia, dapat dikaitkan dengan suhu panas dan dingin yang tidak normal yang menjadi lebih umum karena perubahan iklim.awal bulan ini, 9,4% kematian global selama dua dekade terakhir dapat dikaitkan dengan suhu ekstrem. Sebagian besar dari kematian itu disebabkan oleh cuaca dingin. Tetapi perubahan iklim telah memperburuk risiko panas yang berbahaya.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal pembangunan berkelanjutan adalah yang pertama secara langsung menghubungkan kematian dengan suhu dalam skala global, dengan menganalisis data dari 43 negara dan 750 kota. Ditemukan, Eropa menderita tingkat kematian tertinggi karena panas antara 2001 dan 2019, dan Afrika sub-Sahara adalah yang paling terpengaruh oleh dingin yang tidak normal.“Data mencakup zona iklim yang berbeda dan dapat diperluased ke negara lain tanpa data.
Sementara populasi secara bertahap dapat menyesuaikan diri dengan perubahan suhu, peristiwa ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim dapat secara langsung membahayakan kesehatan masyarakat.Kondisi gelombang panas yang kuat telah melanda belahan bumi utara dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan ratusan orang meninggal di beberapa negara.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Studi: Satu dari Dua Pasien Covid di RS Terus Alami KomplikasiSatu dari dua orang yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 yang parah terus mengalami komplikasi pada Kesehatan mereka. Demikian hasil studi baru yang komprehensif yang dirilis pada Jumat (16/7). Menurut penulis penelitian itu, temuan mereka menunjukkan dampak kesehatan jangka pendek dan...
Baca lebih lajut »
Studi Temukan Asal-usul Ganja, Tanaman Penuh KontroversiTanaman ganja penuh kontroversi di Indonesia. Beberapa orang meyakini tanaman ini baik untuk kesehatan karena bisa jadi obat.
Baca lebih lajut »
Studi: Perempuan Enggan Cukur Bulu Ketiak Selama Pandemi |Republika OnlineMasalah ketiak membuat perempuan enggan bercukur selama pandemi.
Baca lebih lajut »
Studi Ivermectin untuk Covid-19 Ditarik Karena Masalah EtikaStudi yang menyebut Ivermectin efektif untuk obat Covid-19 ditarik dari jurnal ilmiah karena masalah etika.
Baca lebih lajut »
Studi: Aplikasi Pesan Instan Jadi Alat Populer Para ScammerPerusahaan keamanan siber, Kaspersky, mengungkap aplikasi pesan (messaging) kini telah melampaui jejaring sosial, dalam hal alat komunikasi paling populer. Perusahaan...
Baca lebih lajut »
Studi: 1 dari 25 Kasus Kanker Baru Dipicu Konsumsi AlkoholSebanyak 4 persen atau 1 dari 25 kasus kanker di dunia pada tahun 2020 diduga disebabkan oleh kebiasaan konsumsi alkohol.
Baca lebih lajut »