Sebuah penelitian menemukan bahwa polusi udara yang tercemar dapat menyebabkan kematian dini pada bayi. Bahkan sangat berbahaya pada bayi di bawah 1 tahun. PolusiUdara via detikHealth
Penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Cardiff University menemukan tiga polutan udara yang meningkatkan risiko kematian pada bayi. Yaitu nitrogen dioksida , partikel PM10, dan sulfur dioksida .
NO2 dan PM10 merupakan polutan yang paling banyak diproduksi oleh kendaraan bermotor, sementara SO2 dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak, dan gas. "Kami menemukan NO2, PM10 dan SO2 masing-masing terkait dalam tingkat yang berbeda dengan kematian bayi dari sebab apa pun, dan kematian neonatal dan post-neonatal. Ini adalah temuan penting karena polutan diproduksi dan berasal dari sumber yang berbeda," kata pemimpin penelitian Dr Sarah Kotecha dikutip dari DailyMail.
Temuan ini dipresentasikan pada the European Respiratory Society International Congress di Madrid, Spanyol baru-baru ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Studi: Pengiriman Mobil Baru Tak Sesuai Janji Tenaga PenjualJangka waktu pengiriman mobil baru sepanjang tahun ini lebih buruk dari tahun lalu.
Baca lebih lajut »
Studi: Ronaldo Paling Dikagumi Dibandingkan MessiSebuah studi menyebutkan Cristiano Ronaldo merupakan atlet yang paling dikagumi di dunia dibandingkan Lionel Messi.
Baca lebih lajut »
Studi Kedokteran Dinasti Seljuk, Seperti Apa?Dinasti Seljuk melahirkan sederet dokter Muslim terkemuka.
Baca lebih lajut »
Studi: Memendam Perasaan Berdampak Pada Kesehatan FisikHal ini bisa terjadi dalam konteks hubungan personal.
Baca lebih lajut »
Studi: Kantong Teh Plastik Mampu Sebarkan MikroplastikSatu kantong teh plastik dapat menyebarkan lebih dari 11 miliar mikroplastik.
Baca lebih lajut »
Studi: Suami Indonesia Unggul dalam Mendukung Ibu MenyusuiMayoritas ayah di Indonesia atau sebanyak 92,5 persen mau membantu istrinya mengurus anak.
Baca lebih lajut »