Studi Inggris Kaitkan Keengganan Vaksinasi dengan Trauma Masa Kecil

Indonesia Berita Berita

Studi Inggris Kaitkan Keengganan Vaksinasi dengan Trauma Masa Kecil
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 28 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 15%
  • Publisher: 68%

Pakar kesehatan dan pembuat kebijakan Inggris mencari tahu penyebab masih ada orang yang enggan vaksin setelah dua tahun pandemi.

Itu terutama menanyakan apakah mereka mendukung penghapusan jarak sosial dan wajib masker, sertaBintang Marvel Evangeline Lilly jadi Kontroversi Pasca-Hadiri Protes Anti-Vaksin

Sembilan pengalaman merugikan masa kecil yang disorot dalam penelitian ini adalah: pelecehan fisik, verbal dan seksual, perpisahan orang tua, paparan kekerasan dalam rumah tangga, hidup dengan anggota rumah tangga dengan penyakit mental, penyalahgunaan alkohol dan/atau narkoba, atau anggota keluarga di penjara.

Setengah dari mereka dalam penelitian ini tidak mengalami trauma masa kanak-kanak. Satu dari lima menderita satu jenis, sekitar satu dari enam melaporkan dua atau tiga trauma, dan satu dari 10 melaporkan empat atau lebih trauma.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

kompascom /  🏆 9. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Omicron di Surabaya Rendah, Pakar Epidemiologi: Efek Vaksinasi Capai 109,02 PersenOmicron di Surabaya Rendah, Pakar Epidemiologi: Efek Vaksinasi Capai 109,02 PersenKasus COVID-19 varian Omicron di Kota Surabaya jauh lebih rendah. Salah satunya yakni, capaian vaksinasi COVID-19, baik dosis 2 maupun lanjut usia (lansia). Kasus...
Baca lebih lajut »

Saran Pakar ke Pemerintah Sikapi Kasus Covid di Jakarta Mengkhawatirkan | merdeka.comSaran Pakar ke Pemerintah Sikapi Kasus Covid di Jakarta Mengkhawatirkan | merdeka.comDiketahui, kasus Covid-19 di Indonesia pada Senin (31/1) ini bertambah 10.185 kasus. DKI Jakarta masih menjadi penyumbang terbanyak. Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyebut, angka corona di ibu kota sangat mengkhawatirkan.
Baca lebih lajut »

Teriakan Anies Presiden, Pakar Politik: Susana Mirip Seperti Jokowi dan SBYTeriakan Anies Presiden, Pakar Politik: Susana Mirip Seperti Jokowi dan SBYPakar politik Tony Rosyid mengatakan sambutan masyarakat yang meneriaki Anies Baswedan sebagai Presiden 2024, mirip seperti pada SBY di 2004 dan Jokowi di 2014. Bagaimana kondisi tersebut mempengaruhi peta politik? Selengkapnya Tempodotco
Baca lebih lajut »

NFT Menurut Pakar Ekonomi Syariah Unair, Begini PenjelasannyaNFT Menurut Pakar Ekonomi Syariah Unair, Begini PenjelasannyaPakar Ekonomi Unair memberikan penjelasan mengenai NFT yang hangat diperbincangkan belakangan ini sejak viralnya Ghozali Everyday
Baca lebih lajut »

Pakar dari UGM Apresiasi Warga Jenu, Tuban, Jatim dalam Kelola UangPakar dari UGM Apresiasi Warga Jenu, Tuban, Jatim dalam Kelola UangProfesor Mudrajad Kuncoro mengapresiasi warga Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, yang ternyata semakin kaya setelah mendapatkan ganti untung Pertamina setahun lalu.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-28 21:42:43