Sebuah obat baru yang disuntikkan setiap dua bulan bisa menggantikan pil harian untuk perlindungan dari infeksi HIV.
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam uji coba yang melibatkan ribuan orang di tujuh negara, obat suntik cabotegravir yang dikembangkan ViiV Healthcare, anak usaha raksasa farmasi GlaxoSmithKline, ditemukan 66 persen lebih efektif daripada Truvada, pil harian yang saat ini paling banyak digunakan penderita HIV.Pengumuman hasil penelitian itu dikutip dari ABC News.
' ABC News menyebut uji coba obat suntik anti-HIV melibatkan 4.570 transgender pria dan wanita. Mereka secara acak dipilih untuk menerima pengobatan dengan Truvada, cabotegravir, pil plasebo, dan suntikan plasebo. Studi dilakukan HIV Prevention Trials Network. Setelah selama 3,5 tahun, mereka mengumumkan sebanyak 39 partisipan dari antara penerima pengobatan dengan Truvada tetap terinfeksi positif HIV. Dibandingkan dengan hanya 13 orang penerima injeksi cabotegravir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Studi: 80 Persen Pasien Corona di Bawah 20 Tahun adalah OTGSebuah studi baru memperlihatkan lebih dari 80 persen orang di bawah usia 20 tahun kemungkinan tidak menunjukkan gejala tertular virus Corona. OTG Coronavirus via detikHealth
Baca lebih lajut »
Studi: Ibu yang Melahirkan Prematur Berisiko Terkena Penyakit JantungSatu studi menemukan, wanita yang melahirkan secara prematur memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.
Baca lebih lajut »
Tantangan Generasi Indonesia Timur Lulus Studi dari Luar NegeriPengelolaan beasiswa Pemerintah Provinsi Papua merupakan bagian dalam pembentukan SDM Unggul Provinsi Papua.
Baca lebih lajut »
Studi: Sindrom Patah Hati Meningkat Selama Pandemi Covid-19Penelitian menunjukkan tekanan fisik dan mental akibat kondisi sosial-ekonomi masa pandemi Covid-10 menyebabkan lebih banyak orang mengalami sindrom patah hati.
Baca lebih lajut »
Studi Buktikan, Hewan Punya 'Indera Keenam' yang Bisa Prediksikan GempaHewan-hewan dalam penelitian bisa menjadi gelisah luar biasa hingga 20 jam sebelum gempa bumi terjadi.
Baca lebih lajut »
Studi: Perubahan Suara Bisa Jadi Indikasi Covid-19Karena perubahan suara terlalu halus untuk ditangkap telinga, mereka memanfaatkan komputer dalam menganalisis.
Baca lebih lajut »