Studi Harvard: Lockdown 3 Bulan Bisa Redam Kematian Akibat Covid-19

Indonesia Berita Berita

Studi Harvard: Lockdown 3 Bulan Bisa Redam Kematian Akibat Covid-19
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 SINDOnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 57 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 26%
  • Publisher: 51%

Makalah yang ditulis oleh profesor ekonomi makro Harvard, Robert Barro, melihat data dari berbagai kota di Amerika Serikat...

Barro menggunakan tiga intervensi non-farmasi , penutupan sekolah, larangan pertemuan publik, dan tindakan karantina/isolasi, dari 43 kota di AS untuk membuat prediksi tentang berapa lama penguncian harus berlangsung untuk melihat adanya keuntungan dari langkah tersebut.

"Mengingat keberhasilan yang jelas dalam menekan angka kematian relatif puncak, kemungkinan alasan bahwa NPI diterapkan pada 1918-1919 pada akhirnya tidak terlalu berhasil menekan kematian secara keseluruhan adalah bahwa NPI tidak dipertahankan cukup lama," tulis Barro, seperti dilansir Al Arabiya. Dia melihat data dari tahun 1918 yang menemukan bahwa durasi rata-rata penutupan sekolah dan larangan pertemuan publik hanya berlangsung selama 36 hari, sementara tindakan karantina dan isolasi berlangsung rata-rata 18 hari pada saat itu.

“Pelajaran untuk pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung pada tahun 2020 adalah bahwa, untuk mengurangi kematian secara keseluruhan, NPI yang digunakan harus dipertahankan selama lebih dari beberapa minggu. Kemungkinan besar, 12 minggu bekerja jauh lebih baik daripada empat sampai enam minggu," tukasnya.

Covid-19 sendiri saat ini telah menginfeksi lebih dari empat juta orang di seluruh dunia, dengan AS menjadi negara paling terdampak virus tersebut. Lebih dari satu juta orang terinfeksi dan hampir 300 ribu orang meninggal akibat virus itu di AS.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

SINDOnews /  🏆 40. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Studi: Pria Cenderung Anggap Masker Sebagai 'Tanda Kelemahan'Studi: Pria Cenderung Anggap Masker Sebagai 'Tanda Kelemahan'Pria kurang suka memakai masker dibandingkan wanita, padahal virus corona menyerang lebih serius pada pria dibandingkan wanita.
Baca lebih lajut »

Puasa dan Vitamin C Efektif Mengobati Kanker, Studi ini JelaskanPuasa dan Vitamin C Efektif Mengobati Kanker, Studi ini JelaskanPuasa dan vitamin C yang dikombinasikan ternyata memberi efek luar biasa dalam pengobatan kanker. Studi ini dilakukan para ilmuwan di Italia.
Baca lebih lajut »

Studi: Kandungan Nutrisi Pisang Lumajang 90 Kali CavendishStudi: Kandungan Nutrisi Pisang Lumajang 90 Kali CavendishPenelitian tentang kandungan nutrisi pro Vitamin A di pisang Agung Semeru dari Kabupaten Lumajang dimuat dalam jurnal internasional.
Baca lebih lajut »

Studi: Zinc-Hydroxychloroquine Efektif pada Pasien Covid-19Studi: Zinc-Hydroxychloroquine Efektif pada Pasien Covid-19Kombinasi hydroxychloroquine dengan suplemen makanan yang mengandung zinc disebut lebih efektif menangani beberapa pasien Covid-19.
Baca lebih lajut »

Studi: Virus Corona Menyerang Organ di Seluruh TubuhStudi: Virus Corona Menyerang Organ di Seluruh TubuhTak hanya pada paru-paru, virus corona penyebab Covid-19 juga ditemukan di sejumlah organ tubuh lainnya mulai dari usus, ginjal, hingga otak.
Baca lebih lajut »

Industri Sepeda Motor Butuh Digitalisasi demi Bertahan di Masa PandemiIndustri Sepeda Motor Butuh Digitalisasi demi Bertahan di Masa PandemiAISI berusaha keras agar industri roda dua bisa bertahan melewati masa sulit akibat pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-09 04:55:58