Peneliti mencabut studi mereka terkait bahaya hidroksiklorouin untuk pasien COVID-19 usai ditemukannya masalah pada basis data
Liputan6.com, Jakarta Studi terhadap bahaya obat antimalaria hidroksiklorokuin untuk pengobatan COVID-19 ditarik kembali. Hal itu dilakukan usai timbulnya kekhawatiran mengenai basis data penelitian yang berasal sebuah perusahaan analitik Amerika Serikat bernama Surgisphere.
2 dari 5 halamanTarik Hasil StudiPada hari Kamis kemarin, The Lancet mengumumkan tiga penulis studi tersebut telah menarik studi mereka. "Peninjau sejawat independen kami memberi tahu bahwa Surgisphere tidak mengirimikan set data lengkap, kontak klien, dan laporan audit ISO secara penuh ke server mereka untuk analisis karena transfer tersebut akan melanggar perjanjian klien dan persyaratan kerahasiaan," kata mereka seperti dikutip dari New York Post.
4 dari 5 halamanSempat Membuat Studi Obat DihentikanThe Guardian melaporkan, bahwa perusahaan tersebut mengklaim memiliki data dari lebih dari seribu rumah sakit di seluruh dunia. Dalam investigasinya, media Inggris mengungkapkan bahwa beberapa karyawan di perusahaan tersebut merupakan penulis fiksi ilmiah dan model untuk konten dewasa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sempat Dihentikan, WHO Izinkan Studi Hidroksiklorokuin untuk Pengobatan COVID-19WHO menyatakan studi efektivitas hidrosiklorokuin untuk pasien COVID-19 tetap dilanjutkan
Baca lebih lajut »
Jubir COVID-19 di Indonesia: Sebagian Masyarakat Mulai Peduli Soal Bahaya Virus CoronaKecewa melihat orang lain tak patuhi protokol kesehatan, Jubir COVID-19 menilai respons sebagian masyarakat mulai peduli.
Baca lebih lajut »
Studi: Obat Malaria Tak Ampuh Cegah Covid-19Uji coba teranyar menemukan bahwa penggunaan hydroxychloroquine pada orang yang baru terpapar virus corona penyebab Covid-19 tak efektif mencegah infeksi.
Baca lebih lajut »
Pemerintah rekrut relawan secara masif untuk dorong pelacakan COVID-19Pemerintah akan merekrut relawan secara masif untuk meningkatkan pelacakan kontak dekat (contact tracing) pasien positif COVID-19, terutama di provinsi dengan ...
Baca lebih lajut »
Pandemi Covid-19 Tidak Jadi Alasan untuk Menunda ImunisasiDokter spesialis anak, Citra Amelinda mengatakan, imunisasi anak tidak lagi disarankan untuk ditunda, terutama bagi bayi atau balita.
Baca lebih lajut »
Pemerintah Rekrut Relawan Untuk Dorong Pelacakan Covid-19Pemerintah akan merekrut relawan secara masif untuk meningkatkan pelacakan kontak dekat (contact tracing) pasien positif COVID-19. Corona
Baca lebih lajut »