Status Pasien Corona dan Problem Penyusunan Data

Indonesia Berita Berita

Status Pasien Corona dan Problem Penyusunan Data
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 voaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 69 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 31%
  • Publisher: 63%

Memasuki bulan ketiga pandemi virus corona, persoalan data masih menjadi beban pemerintah. Padahal, data penting karena menjadi rujukan pembuatan kebijakan. Pemerintah Yogyakarta, tak terkecuali, menghadapinya.

Heroe Poerwadi, Wakil Walikota sekaligus Ketua Gugus Tugas COVID-19 Kota Yogyakarta terkejut ketika melihat persandingan dua data. Jurnalis dari 8 media yang melakukan kolaborasi peliputan terkait pandemi virus corona menyodorkan angka jumlah Pasien Dalam Pengawasan . Untuk kasus PDP yang meninggal, jumlah di tingkat provinsi justru lebih rendah dari tingkat kota.

Dalam kasus ini, pemerintah Kota Yogyakarta patuh para ketentuan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Kepatuhan itu menyangkut dimasukkannya seseorang dalam kategori PDP, ketika dia memiliki gejala klinis seperti yang disyaratkan. Kategorinya pun kemudian dibagi menurut ketentuan, yaitu PDP masih pengawasan, negatif atau sembuh, PDP meninggal dan positif atau terkonfirmasi.

Heroe menjamin tidak ada yang disembunyikan Gugus Tugas Kota Yogyakarta terkait data. Pihaknya justru sangat transparan, dengan mencantumkan kategori PDP meninggal, dan tidak memindahkan ke kelompok negatif. Angka-angka itu, lanjutnya, tidak berpengaruh terhadap penilaian kemampuan suatu daerah dalam mengatasi pandemi ini.Kabupaten Sleman juga mengambil sikap relatif sama dengan Kota Yogyakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman relatif berhati-hati dalam menentukan status seorang pasien. Baik menjadikan satu kasus menjadi positif atau negatif, sepenuhnya didasarkan pada hasil pemeriksaan. Namun, Joko mengakui kendala dan permasalahan juga sering muncul dari distribusi data, bukan saat pengumpulan data saja. Karena itu, dia tidak menampik kemungkinan adanya perbedaan data, antara pemerintah kabupaten dan provinsi.

Namun Berty memastikan, proses memindah status PDP meninggal belum swab atau baru sekali swab ini dilakukan dengan pertimbangan masak.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

voaindonesia /  🏆 15. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Protein plasma darah pasien COVID-19 dapat prediksi kondisi pasienProtein plasma darah pasien COVID-19 dapat prediksi kondisi pasienBeberapa peneliti berhasil memetakan 27 protein penting dari plasma darah pasien COVID-19 yang diyakini dapat jadi acuan bagi dokter untuk memperkirakan ...
Baca lebih lajut »

Lagi, Obat Ebola Remdesivir Disebut Lebih Cepat Pulihkan Pasien CoronaLagi, Obat Ebola Remdesivir Disebut Lebih Cepat Pulihkan Pasien CoronaGilead Sciences, perusahaan pembuat obat remdesivir mengumumkan dalam sebuah pernyataan, obat antivirus tersebut mempercepat pemulihan pada pasien yang Covid-19 sedang | Sains
Baca lebih lajut »

Tambah 298 Orang, Ini Sebaran Pasien Sembuh dari Corona pada 2 JuniTambah 298 Orang, Ini Sebaran Pasien Sembuh dari Corona pada 2 JuniPemerintah kembali memperbarui data terkait virus Corona di Indonesia. Per hari ini, terjadi penambahan pasien sembuh dari Corona sebanyak 298 orang. VirusCorona
Baca lebih lajut »

Tujuh Pasien Gangguan Jiwa di Jatim Positif CoronaTujuh Pasien Gangguan Jiwa di Jatim Positif CoronaTujuh pasien dengan gangguan jiwa yang terkonfirmasi positif corona saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 05:10:30