'Sekali lagi pemerintah menyampaikan bahwa tanpa adanya pemulihan kesehatan, sulit mengharapkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,' ujar Sri Mulyani. TempoBisnis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Walaupun sudah mulai turun, kasus harian di India masih sangat tinggi.'Gelombang baru pun masih terus terjadi, termasuk di beberapa negara tetangga kita seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. Berbagai varian virus masih terus bermunculan,' kata Sri Mulyani dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Senin, 31 Mei 2021.
APBN sebagai instrumen kebijakan ekonomi yang vital, kata Sri Mulyani. akan terus digunakan untuk upaya-upaya intervensi penanganan kesehatan, perlindungan sosial, sertadukungan pada dunia usaha terutama UMKM.Dia mengatakan 2020 dan 2021 telah mengajarkan kepada bahwa di tengah ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi, peranan APBN yang adaptif, responsif, dan fleksibel menjadi faktor yang sangat penting untuk memastikan langkah-langkah penanganan Covid-19 dapat dilakukan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Duet Menkeu Sri Mulyani dan Once Mekel Bakal Lantunkan Lagu Chrisye di Konser VirtualSri Mulyani dan Once Mekel akan berduet pada acara virtual bertajuk Konser 7 ruang Chrisye Untuk Kemanusiaan. Selengkapnya: 👇 SriMulyani
Baca lebih lajut »
Galang Dana Kemanusiaan, Sri Mulyani Duet Bareng Once Mekel Nyanyikan Lagu ChrisyeMenteri Keuangan Sri Mulyani turut serta dalam kegiatan sosial ILUNI UI dan BAZNAS yaitu Konser 7 ruang “Chrisye” untuk Kemanusiaan.
Baca lebih lajut »
Nyanyi Sabda Alam, Sri Mulyani: Kalau Bagus Pasti karena Erwin Gutawa dan OnceMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampil bernyanyi dalam konser virtual bertajuk Konser 7 Ruang 'Chrisye untuk Kemanusiaan'. TempoBisnis
Baca lebih lajut »
Menkeu Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 8,2 Persen, PAN: Tidak RealistisGuspardi Gaus menilai target pertumbuhan ekonomi yang disampaikan Menke Sri Mulyani di angka 7,1 hingga 8,3 persen di kuartal II terlalu optimistis dan cenderung kurang realistis. pertumbuhanekonomi
Baca lebih lajut »