Pemerintah akan menyiapkan dana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp 27 triliun hingga Rp 30 triliun dalam APBN 2023.
Bendahara negara menyampaikan hal itu saat memberikan keterangan pers terkait hasil rapat terbatas tentang rancangan rencana kerja pemerintah dan pagu indikatif tahun 2023.
"Ini juga untuk mendukung sarana dan prasarana di bidang pertahanan dan juga di bidang keamanan," tambah Sri Mulyani.Kementerian Keuangan sebelumnya telah memaparkan ada 6 skema pendanaan untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara . Semuanya tidak dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara .
Kemudian ada skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha . Pemerintah sangat mengharapkan partisipasi para pengusaha melalui skema KPBU untuk pembangunan IKN, baik KPBU tarif maupun KPBU availability payment.RI Butuh Rp 6.445 Triliun Buat Bangun Infrastruktur Sampai 2024
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Abdul Latip Minta Duit Rp 30 Ribu Sebelum Tinju Ade ArmandoAbdul Latip terlibat pengeroyokan Ade Armando. Pemuda asal Sukabumi tersebut ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya. Sebelumnya Abdul Latif minta uang Rp30 Ribu kepada keluarganya. Via detik_jabar
Baca lebih lajut »
Korban Robot Trading DNA Pro Cerita Total Kerugian Mencapai Rp 30,7 MiliarTim kuasa hukum dari korban robot trading DNA Pro mencatat kerugian para korban hingga saat ini mencapai Rp 30,7 miliar. Bagaimana ceritanya?
Baca lebih lajut »
Indonesia Minta Gaji PRT Rp 5 Juta, Malaysia Hanya Kabulkan Rp 4 JutaMalaysia hanya mau membayar gaji PRT 4 juta, berbeda dengan pernyataan Dubes RI yaitu Rp 5 juta.
Baca lebih lajut »
Penjualan Tiket Pesawat Periode Lebaran 2022 Naik 30 PersenSejumlah maskapai penerbangan nasional rata-rata telah mengantongi peningkatan penjualan tiket hingga 30 persen
Baca lebih lajut »
Inflasi Inggris Tembus 7 Persen, Sentuh Posisi Tertinggi 30 tahunCatatan inflasi Inggris ini posisi tertinggi sejak Maret 1992 dan lebih dari yang diharapkan sebagian besar ekonom.
Baca lebih lajut »