Harga komoditas, termasuk komoditas andalan RI batu bara dan CPO, tengah mengalami tekanan disebabkan stagnannya ekonomi global.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan Konferensi Pers APBN KiTA. Berbagai harga komoditas, termasuk komoditas andalan RI batu bara dan CPO, kini tengah mengalami tekanan disebabkan stagnannya aktivitas ekonomi global .
Dia mengatakan, angka PMI Manufaktur sendiri secara global hanya bergerak di kisaran 53,3 sedangkan jasa bahkan di zona kontraksi atau di bawah 50, yakni hanya 49,5."54,2% adalah negara yang PMI Manufakturnya di dalam zona kontraksi, sedangkan hanya 45,8% yang positif termasuk adalah Inggris, Tiongkok, Korea Selatan, India, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Arab Saudi, Brazil, dan Rusia," ucap Sri Mulyani saat konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Senin .
"Dengan perkembangan tadi yang relatif masih stagnan meski ada yang positif komoditas masih tekanan harganya, bukan naik, karena demand tertahan" tegasnya.Dia mengatakan, harga komoditas yang anjlok itu seperti minyak mentah dunia yang secara tahun berjalan atau year to date turun 3,3% menjadi US$ 74,5/barrel untuk jenis brent. Meskipun secara tahunan atau year on year masih tumbuh tipis 0,7%.
"Maka banyak wajib pajak badan yang di dalam penerimaan kita kontraksi dari sisi pembayaran pajaknya," ucap Sri Mulyani.
Manufaktur Ri Batu Bara Ekonomi Global
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Sebut Makan Bergizi Gratis Sasar Ibu Hamil-BalitaMenteri Keuangan Sri Mulyani menyebut program makan bergizi gratis diharapkan bisa meningkatkan kecukupan gizi.
Baca lebih lajut »
Di Hadapan Mahasiswa FEB UI, Sri Mulyani Sebut Ilmu Ekonomi Luar Biasa PentingPada sesi kuliah, Menkeu Sri Mulyani memulai dengan pertanyaan besar ‘kenapa harus belajar ekonomi?’ Pada prinsipnya, kata dia, ekonomi adalah bagaimana mengelola ‘rumah tangga’ (household) yang memiliki banyak kebutuhan.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Nasib PPN Naik Jadi 12% Ada di Tangan PrabowoMenteri Keuangan Sri Mulyani belum memberikan jawaban yang tegas mengenai jadi tidaknya penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% pada 2025.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Ekonomi 5% Tak Cukup buat RI Jadi Negara MajuMenteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil di 5%, namun belum cukup untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Insentif PPN Paling Banyak Dinikmati Orang KayaMenteri Keuangan Sri Mulyani ungkap PPN yang dibebaskan lebih banyak dinikmati kelas atas.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Target Pendapatan Negara Era Prabowo Rp 3.000 T Rekor BaruPemerintah dan DPR targetkan pendapatan negara Rp 3.005,13 triliun dalam RAPBN 2025, naik dari sebelumnya.
Baca lebih lajut »