Salah satunya lewat penyertaan modal pemerintah melalui BUMN.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan beberapa skema penyaluran stimulus sebesar Rp150 triliun untuk mendukung dunia usaha dari tekanan akibat wabah Covid-19.
Sri Mulyani menyatakan, skema pertama yaitu akan dilakukan dalam bentuk penyertaan modal pemerintah melalui BUMN yang ditunjuk sebagai eksekutor pada program restrukturisasi ini. Skema berikutnya adalah dilakukan dalam bentuk investasi dan penempatan dana pemerintah yang dapat diberikan secara langsung oleh pemerintah dan/atau melalui lembaga keuangan maupun manajer investasi. “Atau dilakukan oleh lembaga lain yang ditunjuk pemerintah. Ini bisa dalam bentuk penempatan dana atau investasi pemerintah,” ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Sebut Dampak Virus Corona Melebihi Krisis 1998Menkeu Sri Mulyani menyebut virus corona tidak hanya berdampak ke nyawa manusia tapi juga seluruh sendi ekonomi.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Kami akan mengelola dengan hati hati defisit APBNMenteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pengelolaan defisit anggaran yang diperkirakan melebar hingga 5,07 persen terhadap PDB pada 2020 akan dilakukan secara ...
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Dampak Corona ke Ekonomi Lebih Kompleks Dibanding Krisis 1998Menkeu Sri Mulyani menerangkan, dampak wabah virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian nasional lebih kompleks dibandingkan...
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Berencana Terbitkan UMKM BondMenurut Sri Mulyani, sektor UMKM menjadi penyelamat saat krisis ekonomi tahun 1998.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Virus Corona Sebabkan APBN Tekor Rp853 TMenkeu Sri Mulyani mengatakan defisit Rp853 triliun disebabkan peningkatan belanja penanganan virus corona.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Pemberian THR dan gaji ke-13 PNS dikaji ulang'Presiden meminta kami membuat kajian pembayaran THR dan gaji ke-13 apakah perlu untuk dipertimbangkan lagi, mengingat beban belanja negara yang meningkat,” kata Sri Mulyani
Baca lebih lajut »