Pemerintah tak akan menunda normalisasi defisit pada anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN maksimal 3 persen pada 2023 mendatang.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, BADUNG - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan, pemerintah tak akan menunda normalisasi defisit pada anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN maksimal 3 persen pada 2023 mendatang.
“Tidak, kami sudah menyetujuinya dengan dialog bersama DPR dalam APBN 2023 pada akhir September dan kita sudah berkomitmen untuk mengembalikan defisit ke level 2,8 persen,” kata Sri Mulyani dalam Bloomberg CEO Forum, Jumat . Kendati demikian, Sri Mulyani menyebut pihaknya akan selalu bersiap terhadap berbagai tantangan yang ada.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Sedikit Melambat, Siklus Akhir Tahun?Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tahun 2022 akan sedikit melambat bila dibandingkan pada kuartal sebelumnya.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Sektor Keuangan Indonesia Paling Ketinggalan di Asean 5Mengapa sektor keuangan RI paling ketinggalan di antara negara Asean 5? Simak jawaban Sri Mulyani.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: RUU P2SK Strategis dan Penting bagi IndonesiaSri Mulyani mengatakan (RUU P2SK) memiliki nilai strategis dan penting untuk proses pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, adil dan berdaya saing.
Baca lebih lajut »
DPR & Sri Mulyani Mulai Bahas RUU PPSK, Begini Hasilnya!emerintah dan Komisi XI DPR mulai melakukan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU PPSK).
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Keuangan RI Bisa Kerdil Makanya Butuh RUU PPSKSri Mulyani anggap RUU PPSK penting. Apa alasannya?
Baca lebih lajut »