Kebijakan kenaikan tarif cukai rokok akan berpengaruh terhadap inflasi hingga pertumbuhan ekonomi karena akan meningkatkan harga produk hasil tembakau.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kenaikan tarif cukai hasil tembakau atau CHT akan berpengaruh terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi 2023, karena harga produk hasil tembakau akan meningkat.
Dia pun menyatakan bahwa kebijakan kenaikan tarif cukai rokok akan berpengaruh terhadap inflasi hingga pertumbuhan ekonomi. Alasannya, kebijakan tarif cukai itu akan meningkatkan harga produk hasil tembakau, sedangkan rokok merupakan salah satu barang yang banyak dikonsumsi masyarakat. Indeks harga konsumen atau inflasi sempat meningkat akibat lonjakan inflasi harga pangan bergejolak . Inflasi komponen pangan bergejolak itu relatif sudah menurun pada November 2022 sehingga laju inflasi secara umum turun ke 5,4 persen
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Blak-blakan Soal Tujuan Jokowi Pindahkan Ibu KotaSri Mulyani Indrawati membeberkan pentingnya tujuan pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Bocorkan Nasib Jakarta Jika Tak Jadi Ibu KotaIndonesia bakal punya Ibu Kota Baru di Nusantara Kalimantan Timur.
Baca lebih lajut »
Anak Buah Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk soal Ekonomi RIRisiko ketidakpastian global masih menghantui ekonomi Indonesia.
Baca lebih lajut »
Bupati Meranti Sebut Pegawai Kemenkeu Iblis, Stafsus Sri Mulyani: Sungguh Tidak AdilStafsus Sri Mulyani angkat bicara menanggapi pernyataan Bupati Meranti Muhammad Adil yang menyebut pegawai Kemenkeu sebagai iblis atau setan.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Blak-blakan Nasib Jakarta Usai Tak Jadi Ibu KotaMenkeu Sri Mulyani buka suara atas nasib Jakarta pasca Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan
Baca lebih lajut »
Bupati Meranti Sebut Kemenkeu Diisi Iblis, Stafsus Sri Mulyani: Kasihan Publik DikecohBupati Meranti menuding Kemenkeu sebagai setan dan iblis. Stafsus Sri Mulyani menganggap pernyataan kepala daerah itu tak pantas. TempoBisnis
Baca lebih lajut »