Program hilirisasi komoditas tambang mineral di dalam negeri masih menjadi salah satu sumber peningkatan ekspor pada RAPBN 2025.
Foto: Menteri Keuangan , Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat . Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan bahwa program pengolahan dan pemurnian atau hilirisasi komoditas tambang mineral di dalam negeri masih menjadi salah satu sumber peningkatan ekspor pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025.
"Ekspor kita dukung melalui hilirisasi dan memposisikan Indonesia dalam tren dunia dan dalam strategic value chain global. Tentu masih banyak homework hilirisasi Indonesia," ucapnya dalam Konferensi Pers RAPBN 2025 dan Nota Keuangan di Jakarta, Jumat . Dalam paparannya disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi 5,2% pada RAPBN 2025 antara lain akan diperoleh melalui konsumsi rumah tangga yang ditargetkan tumbuh 5% , lalu konsumsi pemerintah tumbuh 5% , investasi tumbuh 5,5% , ekspor tumbuh 5,4% , dan impor tumbuh 4,6% .
Rapbn 2025 Sri Mulyani Nikel Smelter Ekspor Pertumbuhan Ekonomi 2025 Prabowo Subianto
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dolar AS Masih Perkasa di Rp 15.900, Sri Mulyani: Kita Masih BaikMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapnya, rupiah melemah sebanyak 3,48% dari awal tahun atau year to date (ytd) terhadap dolar AS.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Industri Tekstil Masih Berdarah-darah Imbas Produk ImporMenurut Bendahara Negara, kompetisi dengan barang impor mungkin salah satu penyebab dua industri tersebut masih loyo.
Baca lebih lajut »
APBN Defisit Rp93,4 T per Juli 2024, Sri Mulyani Sebut Masih On The TrackGold
Baca lebih lajut »
APBN Defisit Rp93,4 T per Juli 2024, Sri Mulyani Sebut Masih On TrackGold
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani nilai permintaan domestik masih jadi penopang manufakturMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai pertumbuhan permintaan domestik di beberapa subsektor manufaktur masih menjadi penopang kinerja sektor ...
Baca lebih lajut »
Defisit APBN Juli 2024 Rp 93,4 Triliun, Sri Mulyani: Masih KecilMenteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sebesar Rp 93,4 triliun pada Juli 2024.
Baca lebih lajut »