Menkeu Sri Mulyani dan DPR RI mulai membahas kerangka APBN 2025 untuk pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Pemerintah baru akan memulai. Oleh karena itu, KEM PPKF ini adalah KEM PPKF transisi di mana pemerintah saat ini dan DPR saat ini akan membahas untuk dilaksanakan bagi pemerintah dan DPR berikutnya," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senin .
Tak hanya itu, menurut KEM PPKF harus terus mampu merespons gejolak ekonomi jangka pendek, namun tetap menjaga konsistensi dalam jangka panjang.
Prabowo Prabowo Subianto Apbn Apbn 2025
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Bahas APBN Pertama Prabowo-Gibran dengan DPR Minggu DepanMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan membahas kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) 2025 dengan DPR RI minggu depan.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Mulai Siapkan APBN Pertama Prabowo-Gibran, Ini Arah KebijakannyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan saat ini pihaknya sedang menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Mulai Siapkan APBN Pertama Prabowo-GibranMenkeu Sri Mulyani tengah menyiapkan APBN 2025 atau anggaran tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani: Realisasi APBN untuk IKN Capai Rp4,3 triliun per Kuartal I-2024Berita Sri Mulyani: Realisasi APBN untuk IKN Capai Rp4,3 triliun per Kuartal I-2024 terbaru hari ini 2024-04-26 12:50:30 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, kinerja APBN sampai dengan Maret 2024 tetap sesuai dan berada dalam track-nya.
Baca lebih lajut »
Menkeu Sri Mulyani: APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024Posisi total APBN kita masih mengalami surplus Rp 8,1 triliun atau 0,04 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca lebih lajut »