Menkeu Sri Mulyani menegaskan ada mata uang negara lain yang depresiasinya jauh lebih dalam terhadap dolar AS, dibandingkan rupiah yang kian dekati Rp17 ribu.
Wanita yang akrab disapa Ani itu mencatat pelemahan rupiah pada Mei 2024 mencapai Rp16.431 per dolar AS. Akan tetapi, angka tersebut diklaim masih sebanding dengan apa yang menimpa negara berkembang lain.yang lain. Namun, juga kita lihat, seperti Brasil depresiasinya jauh lebih dalam ," kata Ani dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara virtual, Kamis ."Atau kalau Anda baru mengikuti, Jepang mengalami depresiasi yang sangat dalam, bahkan pada levelnya sudah comparable dengan 1986.
Ia mencontohkan bagaimana volatilitas geopolitik yang sangat berpengaruh terhadap kondisi pasar keuangan di tanah air. Misalnya, prediksi pasar terhadap suku bunga acuan The Fed yang meleset. Sri Mulyani mengatakan sulitnya suku bunga di AS turun sudah makin nyata. Padahal, market sebelumnya meyakini bakal ada setidaknya pemangkasan suku bunga 4 kali hingga 5 kali sepanjang tahun ini.
"Namun, ternyata Fed Fund Rate masih mengalami posisi yang stabil di 5,5 dan tidak terjadi tanda-tanda mereka segera menurunkan. Bahkan, mungkin yang paling optimis penurunannya hanya satu kali pada tahun ini," tuturnya.kecewa atau tidak tersampaikan, kemudian menimbulkan suatu reaksi, terutama terlihat pada sekitar April lalu hingga Mei," imbuh Ani.
Di lain sisi, Ani menyoroti imbal hasil US Treasury yang terus naik. Anggaran Pemerintah AS yang masih defisit tinggi di saat suku bunga tak kunjung turun, membuat Negeri Paman Sam harus mengeluarkan banyak sekali bond.yang terjadi, baik dari sisi surat berharga negara sampai ke pasar saham.sampai dengan Juni mencapai Rp9,31 triliun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani Beber Dampak Rupiah Tembus Rp16.400 ke Belanja SubsidiMenkeu Sri Mulyani mengakui pelemahan rupiah hingga tembus di atas level Rp16.400 per dolar AS berdampak pada belanja subsidi listrik maupun BBM.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Beber Biang Kerok Investasi Lesu Usai Dikeluhkan SandiagaMenkeu Sri Mulyani membeberkan alasan lesunya investasi karena bank sentral negara lain menerapkan kebijakan suku bunga tinggi.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Ungkap APBN yang Mengalir ke Tapera Lebih dari Rp 105 TAPBN yang sudah ditanamkan ke program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) mencapai lebih dari Rp 105 triliun.
Baca lebih lajut »
Bahlil Ngamuk Anggaran BKPM Dipotong Sri Mulyani: Camat di DKI Jakarta Aja Lebih Besar!Bahlil mengatakan anggaran kementeriannya tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan anggaran yang dimiliki Camat di DKI Jakarta.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Sebut Masyarakat Kini Lebih Senang Ngadu di MedsosMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan membereskan masalah informasi dan komunikasi di situs resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Akui Tantangan RI Jadi Negara Maju Lebih Sulit dari KorselUpaya Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 tidak akan mudah. Bahkan, diperkirakan lebih sulit dari Korea Selatan.
Baca lebih lajut »