Pengakuan ketiga negara Eropa ini menandai manuver diplomatik terbaru dalam sejarah panjang konflik Israel-Palestina.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Minggu mendesak Israel agar mematuhi keputusan pengadilan tinggi PBB , yakni mengakhiri serangannya di Kota Rafah, Gaza Selatan. Borrel mempertanyakan pula kemungkinan keterlibatan pihak berwenang dalam kekerasan pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Borrell juga melawan ancaman Israel yang akan 'memukul' Palestina secara finansial. Pada hari Rabu , Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menuturkan dia akan berhenti mentransfer pendapatan pajak yang diperuntukkan bagi Otoritas Palestina, sebuah langkah yang mengancam kemampuan Otoritas Palestina untuk membayar gaji ribuan karyawan yang sudah semakin berkurang.
'Pengakuan sangat berarti bagi kami. Ini adalah hal terpenting yang dapat dilakukan siapa pun untuk rakyat Palestina,' kata Mustafa. 'Ini merupakan hal besar bagi kami.' Anggota Uni Eropa lainnya, Malta dan Slovenia, mengatakan mereka mungkin akan mengikuti langkah serupa, meski tidak segera.Rencana pembagian PBB pada tahun 1947 menyerukan pembentukan negara Yahudi berdampingan dengan negara Palestina, namun masyarakat Palestina dan negara-negara Arab menolaknya karena hal tersebut hanya akan memberi masyarakat Palestina kurang dari separuh tanah meskipun mereka dua per tiga dari jumlah penduduk.
Pengakuan terhadap Palestina dinilai membantu meningkatkan kedudukan Palestina dalam panggung internasional dan memberikan tekanan lebih besar pada Israel untuk membuka negosiasi guna mengakhiri perang.Tekanan diplomatik terhadap Israel semakin meningkat ketika pertempuran dengan Hamas memasuki bulan kedelapan.
Norwegia dan Irlandia sudah mengatakan akan meningkatkan kantor perwakilannya untuk Palestina menjadi kedutaan besar, sementara Spanyol belum mengonfirmasinya.Israel, yang menolak segala upaya untuk melegitimasi Palestina secara internasional, bereaksi cepat pada hari Rabu dengan menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol.
Jalur Gaza Hamas Spanyol Irlandia Norwegia Israel Amerika Serikat Benjamin Netanyahu ICJ ICC Uni Eropa Mohammad Mustafa Pedro Sanchez Yahudi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Negara Palestina: Irlandia, Norwegia dan Spanyol mengakui negara Palestina - Sejak kapan Indonesia mengakui kemerdekaan Palestina?Irlandia, Norwegia, dan Spanyol mengumumkan mereka akan mengakui negara Palestina secara resmi mulai 28 Mei 2024. Dan, sejak kapan Indonesia mengakui kemerdekaan Palestina? Negara mana saja yang sudah melakukan hal yang sama?
Baca lebih lajut »
Hamas 'Tepuk Tangan' Sambut 3 Negara Eropa Akui Palestina MerdekaKelompok Hamas dan Otoritas Palestina menyambut baik keputusan Irlandia, Spanyol, dan Norwegia untuk mengakui kemerdekaan Palestina.
Baca lebih lajut »
Spanyol, Norwegia, dan Irlandia Akui Kedaulatan Negara PalestinaNorwegia Irlandia dan Spanyol memutuskan untuk mengakui kedaulatan Negara Palestina
Baca lebih lajut »
Norwegia, Irlandia dan Spanyol Akan Secara Resmi Mengakui Negara PalestinaPara pemimpin Norwegia, Irlandia dan Spanyol menyatakan bahwa negara mereka akan secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Baca lebih lajut »
Irlandia, Norwegia, dan Spanyol Akui Negara PalestinaTiga negara Eropa (Norwegia, Irlandia, Spanyol) mengumumkan mengakui negara Palestina. Beberapa negara lain menyusul.
Baca lebih lajut »
Spanyol, Irlandia, dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Pernyataan PM Simon Harris MenyentuhSpanyol, Irlandia, dan Norwegia resmi mengakui negara Palestina. Hal itu disampaikan oleh pemimpin di negara tersebut. Pernyataan PM Simon Harris menyentuh.
Baca lebih lajut »