Solusi Pandemi Covid-19 dengan Cara Suprarasional |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Solusi Pandemi Covid-19 dengan Cara Suprarasional |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 76 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 34%
  • Publisher: 63%

Sudah semestinya pemerintah membantuk satgas peningkatan iman dan takwa

JAKARTA -- Setelah menulis solusi di bidang pendidikan di masa pandemi Covid-19 dan solusi menghadapi resesi, saya tergerak untuk membuat solusi menyelesaikan masalah pandemi yang sampai sekarang belum jelas kapan selesainya. Solusi yang saya buat dibagi dua, pertama untuk individu dan yang kedua untuk pemerintah.

Jika kita belajar dari sejarah, rasanya tidak ada penyakit yang seberat penyakit yang diberikan Allah kepada Nabi Ayyub, karena penyakit itu pun tidak ada obatnya, tetapi akhirnya penyakit tersebut bisa disembuhkan. Kesembuhan itu dikarenakan doa nabi Ayyub. Doa beliau adalah minta disembuhkan dari sakitnya karena penyakit itu sudah mulai mengganggu Ibadah Nabi Ayyub kepada Allah.

Perang yang sedang kita hadapi adalah perang biologi dan nanti akan mengarah ke perang ekonomi. Bagi saya yang namanya peperangan maka sedikit banyak pemerintah harus melibatkan militer. Saya melihat pemerintah secara perlahan sudah menganggap ini adalah sebuah"peperangan". Para pemimpin bangsa dahulu paham peran para ulama, kyai, pendeta, pastur, biksu dan pandita dalam kemerdekaan ini. Berkat peran tokoh-tokoh agama ini dan organisasi-organisasi keagamaan yang mengajak umatnya untuk rajin beribadah dan memanjatkan doa-doa, sehingga rahmat Allah turun ke bumi Indonesia yang pada akhirnya kemerdekaan Indonesia bisa didapatkan.

Ketika orang-orang Indonesia rajin beribadah maka rahmat dari Allah akan turun, bentuknya bisa segera ditemukan vaksin versi Indonesia yang murah dan mudah didapat, sehingga kita bisa hidup normal kembali dengan tanpa impor vaksin dari negara lain. Ketika orang-orang Indonesia amanah dengan dana bantuan sosial yang diberikan, rajin melaksanakan Ziswaf atau rajin berderma maka rahmat Allah akan turun, bentuknya bisa jadi Indonesia tidak terkena resesi.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Platform E-Learning ASN Unggul Jadi Solusi Pelatihan ASN di Tengah PandemiPlatform E-Learning ASN Unggul Jadi Solusi Pelatihan ASN di Tengah PandemiLembaga Administrasi Negara (LAN) meluncurkan platform digital untuk mencetak Aparatur Sipil Negara yang memanfaatkan teknologi informasi.
Baca lebih lajut »

Bioskop Drive In, Solusi Nikmati Hiburan di Era PandemiBioskop Drive In, Solusi Nikmati Hiburan di Era PandemiDengan menonton di bioskop 'drive-in', masyarakat bisa tetap menonton film namun tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Baca lebih lajut »

Pernikahan 'drive thru' jadi solusi di tengah pandemiPernikahan 'drive thru' jadi solusi di tengah pandemiKonsep pernikahan lantatur (drive thru) kini menjadi solusi bagi para pengantin yang hendak menggelar resepsi atau hajatan di tengah pandemi ...
Baca lebih lajut »

Sulit Menabung? Coba Perhatikan Solusi Ini...Sulit Menabung? Coba Perhatikan Solusi Ini...Menabung pangkal kaya, ungkapan ini mungkin sudah sering kali kita dengar. Tapi mengapa kita kerap kesulitan untuk melakukannya?
Baca lebih lajut »

Konflik Buaya Vs Manusia Kerap Terjadi, Ini Solusi Ilmuwan LIPIKonflik Buaya Vs Manusia Kerap Terjadi, Ini Solusi Ilmuwan LIPI'Buaya siluman' dipenggal di Bangka. LIPI menyarankan segera ada survei populasi buaya, bila terbukti jumlahnya meningkat maka perlu ada pengendalian populasi. Buaya LIPI
Baca lebih lajut »

Cara Mencegah Covid-19 pada Orang dengan DiabetesCara Mencegah Covid-19 pada Orang dengan DiabetesDi tengah pandemi, orang dengan diabetes berisiko tertular Covid-19 dengan gejala yang berat dan kritis.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-04-08 09:24:47