Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menekankan pentingnya soft skill dan keinginan untuk belajar sepanjang hayat bagi para lulusan perguruan tinggi agar dapat sukses di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Menyoroti kenyataan bahwa sebagian besar lulusan perguruan tinggi tidak langsung bekerja sesuai jurusannya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menekankan pentingnya menguasai soft skill seperti kemampuan membaca, menulis, etos kerja tinggi, komunikasi, dan kerja tim.
Dalam acara Semangat Awal Tahun 2025 yang diselenggarakan IDN Times di Menara Global, Jakarta Selatan, Kamis, 16 Januari 2025, Satryo mengungkapkan bahwa pemberi kerja seringkali meminta lulusan untuk mempelajari hal-hal baru yang mungkin tidak terkait dengan jurusan mereka. Oleh karena itu, kemampuan untuk belajar dengan cepat dan beradaptasi dengan situasi baru menjadi kunci kesuksesan di dunia kerja.Satryo juga menekankan pentingnya memiliki keinginan untuk terus belajar sepanjang hayat. Ia mengingatkan para mahasiswa agar tidak menganggap proses belajar hanya berakhir setelah lulus kuliah. Menurut Satryo, dunia kerja yang semakin kompetitif dan pesatnya perkembangan teknologi menuntut individu untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensinya. Ia memperingatkan bahwa jika seseorang tidak memiliki keinginan untuk belajar, mereka berpotensi tertinggal dan digantikan oleh teknologi.Lebih lanjut, Satryo menyoroti rendahnya budaya membaca di Indonesia yang berdampak pada kemampuan membaca dan menulis generasi muda. Ia berkomparasi dengan negara-negara seperti Vietnam dan Jepang yang memiliki budaya membaca yang kuat. Menurut Satryo, kemampuan membaca dan menulis merupakan dasar penting untuk komunikasi, kolaborasi, dan pengembangan diri. Ia berharap agar generasi muda Indonesia dapat meningkatkan minat membaca dan menjadikan kebiasaan ini sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari
SOFT SKILL PEMBASAAN PENDIDIKAN DUNIA KERJA Kecerdasan Buatan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rasa Ingin Tahu dan Soft Skill: Kunci Sukses di Era AI dan PerubahanMiliarder teknologi Nandan Nilekani, pendiri Infosys, menekankan pentingnya rasa ingin tahu dan soft skill seperti empati dan kemampuan beradaptasi untuk meraih kesuksesan di tengah perubahan besar di dunia kerja akibat teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
Baca lebih lajut »
Pentingnya Penguatan Soft Skill Tenaga Kerja Indonesia di Era DigitalMenteri Ketenagakerjaan Yassierli menekankan pentingnya penguatan soft skill bagi tenaga kerja Indonesia dalam menghadapi era digital. Era digital yang pesat menghadirkan tantangan dan peluang baru bagi dunia kerja. Selain penguasaan hard skill seperti AI dan Big Data, soft skill seperti creative thinking, resilience, leadership, dan analytical thinking menjadi kunci keberhasilan tenaga kerja di masa depan.
Baca lebih lajut »
Transformasi Pendidikan Tinggi Buka Ruang Keberagaman dan KeunikanPerguruan tinggi negeri dan swasta diajak berkolaborasi mewujudkan transformasi pendidikan tinggi berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
Baca lebih lajut »
8 Buah Tinggi Kalori Dapat Menaikkan Berat BadanUmumnya, buah tinggi kalori mengandung karbohidrat atau lemak yang tinggi.
Baca lebih lajut »
SMKN 5 Makassar Gelar Pameran TEFA 2024SMKN 5 Makassar menggelar pameran teaching factory (TEFA 2024) untuk membekali peserta didik dengan kompetensi soft skill dan hard skill. Pameran ini mengusung tema ‘SMKN 5 bersinergi dengan dunia industri mewujudkan lulusan yang kompeten, memiliki hard skill dan softskill serta berjiwa wirausaha, serta menyesuaikan kebutuhan industri saat ini, dengan menyamakan standarisasi dan kemampuan siswa yang dilengkapi dengan sertifikasi kompetensi sesuai bidangnya.
Baca lebih lajut »
Presiden Prabowo Siapkan Rp 45 Triliun untuk Tingkatkan Skill Calon PMIPresiden Prabowo Subianto berkomitmen memperbaiki tata kelola Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan menyiapkan dana dukungan Rp 45 triliun selama lima tahun. Dana ini akan dialokasikan untuk meningkatkan skill calon PMI dan dibagi dalam tiga tahap. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding yakin dana ini dapat mendongkrak jumlah pengiriman PMI hingga target 425 ribu orang pada tahun 2025.
Baca lebih lajut »