Wacana perubahan sistem pemilihan umum (pemilu) anggota legislatif dari proporsional tertutup menjadi tertutup ditanggapi beragam sejumlah partai politik (parpol) di Wonogiri.
Sistem pemilu proporsional tertutup yaitu konstituen atau pemilih hanya bisa mencoblos gambar partai di pemilu. Dengan sistem itu, partai mempunyai kewenangan penuh menunjuk siapa kader yang akan menjadi anggota legislatif.Sedangkan dalam sistem proporsional terbuka, pemilih langsung bisa mencoblos nama calon legislatif atau partai. Konstituen berhak menentukan siapa yang akan menjadi calon legislatif. Calon anggota legislatif yang mendapatkan suara terbanyak akan menjadi anggota legislatif.
Tetapi praktik semacam itu bukan berarti akan hilang begitu sistem pemilu diubah menjadi proporsional tertutup. Bisa saja politik uang terjadi di internal partai. Kader partai bisa membeli nomor jadi anggota legislatif pada pimpinan partai demi terpilih menjadi anggota legislatif. Ketua DPD PKS Wonogiri, Ahmad Zarif menanggapi hal berbeda wacana tersebut. Menurut dia sistem proporsional tertutup lebih ideal untuk diterapkan.
“Idealnya, menurut saya pribadi yang lebih bagus itu proporsional tertutup. Partai yang akan menjembatani antara konstituen dengan anggota legislatifnya. Tapi tidak kemudian anggota legislatif ini memberikan kontribusi apa-apa kepada masyarakat,” kata Ahmad. Dia tidak memungkiri jika sistem proporsional tertutup tidak menjadikan penyelenggaraan pemilu bebas dari politik uang. Bisa saja terjadi jual beli kursi legislatif dalam internal partai. Tetapi hal itu justru bisa menjadi penilaian masyarakat mana partai yang baik dan tidak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AHY Tolak Keras Wacana Ketua KPU Soal Sistem Pemilu Proporsional TertutupKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak keras adanya upaya pengembalian sistem Pemilihan Umum (Pemilu) menjadi proporsional tertutup.
Baca lebih lajut »
Delapan Fraksi di DPR Kecuali PDIP Ingatkan MK Soal Sistem Proporsional dalam Pemilu |Republika OnlineDelapan fraksi di DPR menginginkan MK mempertahankan sistem proporsional tertutup.
Baca lebih lajut »
Ini Pandangan Muhammadiyah dan NU Soal Sistem PemiluDiskursus mengenai uji materi sistem pemilu di Mahkamah Konstitusi; proporsional daftar tertutup atau daftar terbuka, mengisi ruang publik beberapa waktu terakhir. Bagaimana sikap Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama? Polhuk AdadiKompas
Baca lebih lajut »
NU dan Muhammadiyah Beda Sikap Soal Sistem PemiluSistem Pemilu 2024 tengah diperdebatkan sejumlah pihak, terdapat dua opsi sistem pemilihan yakni proporsional terbuka dan tertutup.
Baca lebih lajut »
Ramai-Ramai Ingatkan MK Soal Sistem Memilih Caleg untuk Pemilu 2024 |Republika OnlineMK diminta untuk menolak gugatan terhadap sistem proporsional terbuka pemilu.
Baca lebih lajut »
Gara-gara Pernyataan Soal Sistem Pemilu, Ketua KPU Dilaporkan ke DKPPDua laporan disampaikan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu oleh pihak berbeda terkait pernyataan Ketua KPU Hasyim Asy’ari perihal kemungkinan sistem pemilu legislatif berubah ke proporsional tertutup. Polhuk AdadiKompas
Baca lebih lajut »