Menko PMK Puan Maharani merespons rencana impor rektor asing untuk memimpin universitas di Indonesia.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani merespons rencana impor rektor asing untuk memimpin universitas di Indonesia.Dia mengatakan aturan itu saat ini masih terus dibahas oleh kementerian terkait.'Jadi semangatnya, bagaimana kemudian universitas itu bisa lebih baik daripada sekarang, itu kenapa kemudian supaya kita bisa mempunyai pemikiran yang lebih maju,” kata Puan di Istana Negara, Jakarta seperti dikutip dalam situs Setkab.go.
Selain itu, hingga saat ini pemerintah juga belum membahas perguruan tinggi mana yang bakal terdampak kebijakan ini.Puan Maharani juga mengingatkan, ke depan fokus pemerintah adalah pengembangan sumber daya manusia yang lebih unggul sehingga mempunyai kompetensi yang lebih baik. Karena itu, dia berharap kebijakan tersebut juga bisa sejalan dengan fokus serta program pemerintah tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PDIP Nilai Puan dan Prananda Layak Gantikan Megawati Jadi KetumMenurut Djarot, dua anak Ketum Megawati Soekarnoputri itu punya pengalaman kepartaian yang cukup matang.
Baca lebih lajut »
Reaksi Pejabat Unpad dan ITB Soal Rektor ImporMenurut Arry, wacana rektor impor perlu roadmap kebijakan yang jelas.
Baca lebih lajut »
Rektor Universitas Mataram bantah kampusnya terpapar radikalismeRektor Universitas Mataram (Unram) Prof Lalu Husni, membantah kampusnya terpapar radikalisme seperti hasil riset Setara Institute pada April ...
Baca lebih lajut »
Rektor Bantah Universitas Mataram Terpapar RadikalismeTidak ada kelompok keagamaan yang ekslusif seperti hasil riset Setara Institute.
Baca lebih lajut »
Menara Gading Rektor ImporPemerintah tampak sudah bulat tekad mengimpor rektor
Baca lebih lajut »
Rektor Impor untuk PTNWacana Menristekdikti M Natsir untuk mengangkat rektor asing bagi perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi polemik berkepanjangan....
Baca lebih lajut »