55 persen masyarakat Indonesia telah menerima bantuan sosial yang digelontorkan pemerintah di tengah pandemi Corona.
Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui adanya tumpang tindih dalam distribusi bantuan sosial , yang dipicu akurasi data penerima bantuan masih menjadi masalah yang harus terus diperbaiki.
Adapun berdasarkan data Kemenkeu, hingga 6 Mei 2020, realisasi penyaluran PKH telah mencapai Rp 16,56 triliun. Untuk program BPNT, realisasinya telah mencapai RP 14,1 triliun. "Anggaran sedikit penduduk kita banyak, sementara provinsi lain penduduknya sedikit anggarannya lebih banyak. Maka menolong orangnya akan lebih berkualitas," kata dia melalui video conference, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tsunami Bansos Disebabkan Tumpang Tindih DataTerjadi tsunami bansos di tengah masyarakat selama pandemi covid-19. Mensos mengklaim kondisi itu disebabkan tumpang tindih data.
Baca lebih lajut »
DKI Surati Kemensos Soal Rincian Bansos Covid-19 Tembus 2 Juta KKPemerintah DKI Jakarta telah bersurat kepada Kementerian Sosial untuk jumlah warga yang akan diberikan bansos pada tahap ke dua yang melonjak.
Baca lebih lajut »
Dua Bupati Ribut soal Bansos, Mendagri Tito Karnavian Harus Turun TanganAchmad Baidowi meminta Mendagri Tito Karnavian melakukan pembinaan terhadap dua bupati yang rebut soal bansus untuk warga di tengah pandemi virus corona Covid-19. Bansos
Baca lebih lajut »
Anies Ingkar Janji Soal BansosPada 8 April lalu, Anies berjanji akan memberikan bansos setiap pekan sebanyak empat kali. Faktanya, bansos baru diberikan sekali dan jedanya setiap dua pekan.
Baca lebih lajut »
Data Penerima Dikeluhkan Menteri, Ini 6 Fakta soal Bansos DKIPenyaluran bansos sembako tersebut mendapat sorotan dari sejumlah menteri kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca lebih lajut »