MENTERI Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak yakin bakal benar-benar terjadi pembunuhan terhadap sejumlah tokoh oleh perusuh pada demonstrasi 21-22 Mei.
Ancaman itu menurutnya hanya gertakan saja atau bentuk ketidakpuasan atas apa yang terjadi.
"Kalau katanya mau membunuh pejabat-pejabat, saya rasa jauhlah, enggak begitu. Saya juga suka bilang begini, entar gua gampar lu. Sampai berapa puluh tahun enggak ada yang saya gampar kok. Kalau orang Betawi bilang, saya tembak kepalanya, sudah berapa puluh tahun enggak ada yang ditembak kepalanya," kata Ryamizard di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis .
Dia meminta agar tidak terlalu khawatir dengan ancaman tersebut. Tapi, ia mengingatkan akan adanya kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi jika terjadi suatu keributan.Tetapi dia membantah dinilai meragukan informasi dari kepolisian soal dugaan rencana pembunuhan tersebut. Dia hanya meyakini rencana itu tidak akan terjadi.
“Bukan meragukan ya, saya kan sama mereka bertahun-tahun, tidak ada tuh bunuh-bunuhan. Bukan meragukan, tapi enggak mungkin . Mudah-mudahan tidak terjadi," ujarnya. Rencana pembunuhan kepada empat tokoh ini diketahui berdasarkan pemeriksaan kepolisian terhadap para tersangka terkait kerusuhan 22 Mei. Kepolisian juga telah mengamankan beberapa pucuk senjata yang rencananya akan digunakan untuk membunuh target tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
DPR Bakal Minta Penjelasan Kapolri soal Ancaman Pembunuhan 4 Tokoh NasionalKomisi III DPR yang membidangi hukum dan keamanan akan mendalami kasus pengancaman empat tokoh nasional dengan memanfaatkan momen kerusuhan 22 Mei 2019. DPR
Baca lebih lajut »
DPR akan Tanya Kapolri Soal Target Pembunuhan Tokoh NasionalDPR meminta Polri memperjelas siapa tokoh yang dimaksud.
Baca lebih lajut »
Jawaban Jusuf Kalla saat Ditanya soal Pertemuannya dengan Prabowo: Pokoknya Banyak Tokoh - Tribun WowMaher Algadri membenarkan adanya pertemuan antara Calon Presiden Prabowo Subianto dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Baca lebih lajut »
Tanggapan BKKBN Soal Unggahan 'Istri yang Hebat' yang Dinilai PatriarkiBKKBN mengkonfirmasi unggahan konten di media sosial soal 'Istri yang Hebat' adalah hasil tim kreatifnya. Unggahan dianggap menonjolkan dominasi suami. Begini jelasnya: BKKBN Viral via detikHealth
Baca lebih lajut »
Konten Atta Halilintar Dinilai Tak Layak Masuk Soal Ujian SD di SerangDosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menilai konten soal ujian bahasa Indonesia tentang YouTuber Atta Halilintar belum pantas diakses siswa kelas 5 SD.
Baca lebih lajut »
MUI Jabarkan Banyak Email Komplain Masyarakat soal 'Pesbukers'Masyarakat ternyata juga mengeluhkan program 'Pesbukers'. Sejumlah warga mengirimkan email pengaduan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca lebih lajut »
Bawaslu soal Laporan Dana Kampanye Pilpres: Data Penyumbang Tak Lengkap'Di dalam laporan ada beberapa yang tidak lengkap, misal ada alamat tapi nomor telepon tidak ada, NPWP tidak ada,' ujar Fritz Edward Siregar.
Baca lebih lajut »
Respon Lampard Soal Rumor Gantikan Sarri di ChelseaManajer Derby County Frank Lampard diisukan menjadi kandidat kuat mengisi kursi pelatih Chelsea yang kemungkinan ditinggalkan Maurizio Sarri.
Baca lebih lajut »
Kronologi Suap Rp1,2 Miliar soal Izin Tinggal WNA di NTBKepala Imigrasi Klas I Mataram, Kurniadie diduga meminta uang suap Rp1,2 miliar untuk 'mengamankan' izin tinggal dua WNA di NTB.
Baca lebih lajut »