Slovenia resmi mengakui Palestina negara merdeka setelah parlemen mengeluarkan dekrit soal ini pada Selasa (4/6).
Slovenia menjadi negara Eropa terbaru yang mengakui Palestina merdeka sebagai respons atas agresi Israel yang makin brutal di Jalur Gaza.
Bendera Palestina juga terlihat berkibar di depan gedung parlemen Slovenia usai pemungutan suara rampung. , pihak oposisi memboikot pemungutan suara tersebut. Hanya satu anggota oposisi pemerintah di parlemen yang abstain dalam pemungutan suara.
Slovenia Akui Palestina Merdeka Palestina Palestina Merdeka
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ikut Jejak Trio Negara Eropa, Slovenia Segera Akui Negara PalestinaSlovenia tinggal menunggu persetujuan parlemen, selangkah lagi akui negara Palestina merdeka.
Baca lebih lajut »
Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara PalestinaParlemen Slovenia pada Selasa (5/6/2024) mengesahkan keputusan yang mengakui Negara Palestina. Mereka susul Spanyol, Irlandia, dan Norwegia.
Baca lebih lajut »
Slovenia tunda keputusan akui PalestinaPartai oposisi utama Slovenia pada Senin mengajukan mosi yang meminta referendum terkait keputusan untuk mengakui negara Palestina yang merdeka, yang mungkin ...
Baca lebih lajut »
Slovenia Akan Akui Negara PalestinaPemerintah Slovenia pada Kamis (30/5) menudkung mosi untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara, menurut laporan media lokal
Baca lebih lajut »
Irlandia, Norwegia, Spanyol dan Slovenia Akui Negara Palestina: Dukungan Makin MeluasKementerian Luar Negeri Slovenia juga mengatakan bahwa proses pengakuan kemerdekaan Palestina 'mengirimkan sinyal kuat kepada negara-negara lain' untuk mengikuti contoh Slovenia, Irlandia, Norwegia dan Spanyol
Baca lebih lajut »
Negara Slovenia Akui Palestina, Menlu Israel Berharap Parlemen MenolakPemerintah Slovenia telah menyetujui keputusan untuk mengakui negera Palestina, mengikuti jejak Spanyol, Irlandia, Norwegia, namun Menlu Israel berharap parlemen menolak
Baca lebih lajut »