Situasi Memanas, AS Tuding Rusia Siapkan Operasi Bendera Palsu demi Serang Ukraina

Indonesia Berita Berita

Situasi Memanas, AS Tuding Rusia Siapkan Operasi Bendera Palsu demi Serang Ukraina
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 KompasTV
  • ⏱ Reading Time:
  • 65 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 29%
  • Publisher: 63%

Washington mengklaim agresi militer Rusia ke Ukraina bisa jadi dilancarkan “antara pertengahan Januari dan pertengahan Februari.”

Ilustrasi. Latihan strategis gabungan angkatan bersenjata Federasi Rusia dan Republik Belarus Zapad-2021 di tempat latihan Mulino di wilayah Nizhny Novgorod, Rusia, 11 September 2021. AS mengklaim Rusia menyiapkan operasi bendera palsu untuk menyerang Ukraina. Amerika Serikat menuding Rusia sudah menyiapkan sabotase terhadap Ukraina untuk melancarkan invasi. Agresi militer disebut bisa jadi dilakukan “antara pertengahan Januari dan pertengahan Februari.

Washington menuduh Rusia menyiapkan operasi bendera palsu sebagai alasan invasi. Operasi bendera palsu yang dimaksud adalah tindakan mencari kambing hitam untuk membenarkan aksi Moskow. “Kami punya informasi yang mengindikasikan Rusia sudah menyiapkan sekelompok agen untuk merampungkan operasi bendera palsu di timur Ukraina," kata Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki dikutip“Para agen ini terlatih dalam perang kota dan menggunakan bahan peledak untuk menyabotase pasukan proksi Rusia sendiri,” imbuhnya.Tuduhan ini muncul tak lama setelah negosiasi buntu antara petinggi NATO dan Rusia yang digelar di Jenewa, Brussel, dan Wina.

NATO mendesak Rusia menarik mundur 100.000 pasukan dari perbatasan Ukraina. Sedangkan Moskow meminta NATO tidak memasukkan Ukraina dan Georgia sebagai anggota. Tuduhan operasi bendera palsu juga dilontarkan oleh Juru Bicara Pentagon, John Kirby. “Rusia menyiapkan operasi yang didesain terlihat seperti serangan kepada penutur bahasa Rusia di Ukraina sebagai alasan untuk masuk ,” katanya.

Pejabat Washington juga mengeklaim Moskow menggencarkan kampanye disinformasi untuk menjustifikasi agresi. Menurut seorang pejabat AS, terdapat sekitar 3.500 unggahan di media sosial per hari yang menuduh Ukraina dan Barat berencana menyerang Rusia.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

KompasTV /  🏆 22. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Eropa Memanas, NATO dan Rusia Gagal Capai Kesepakatan Atasi Krisis UkrainaEropa Memanas, NATO dan Rusia Gagal Capai Kesepakatan Atasi Krisis UkrainaNATO dan Rusia tidak mencapai kata sepakat dalam pembicaraan mengenai krisis Ukraina di Brussels, Rabu, 12 Januari 2022. TempoDunia
Baca lebih lajut »

Pertemuan Badan Keamanan Terbesar Dunia Dimulai, Bahas Konflik Rusia-UkrainaPertemuan Badan Keamanan Terbesar Dunia Dimulai, Bahas Konflik Rusia-UkrainaOSCE, forum multilateral untuk diskusi Timur-Barat selama Perang Dingin, cocok untuk menjembatani hubungan yang rumit ini.
Baca lebih lajut »

CIA Diam-diam Latih Pasukan Khusus Ukraina untuk Melawan Invasi RusiaCIA Diam-diam Latih Pasukan Khusus Ukraina untuk Melawan Invasi RusiaPasukan khusus Ukraina dilatih CIA sejak 2014. Pasukan itu jadi andalan Ukraina untuk melawan ivasi Rusia. Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS) diam-diam...
Baca lebih lajut »

Waswas Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan ASWaswas Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan ASSama-sama jadi negara kekuatan dunia, keduanya miliki ribuan senjata nuklir. Retorika perang terus dilontarkan para pejabat Washington ketika ketegangan antara...
Baca lebih lajut »

Portugal Selidiki Penerbitan Kewarganegaraan Miliarder Rusia Pemilik klub Chelsea Roman AbramovichPortugal Selidiki Penerbitan Kewarganegaraan Miliarder Rusia Pemilik klub Chelsea Roman AbramovichPihak berwenang pemerintah Portugal membuka penyelidikan terkait status kewarganegaraan yang diterbitkan untuk miliarder asal Rusia pemilik klub Chelsea, Roman Abramovich, demikian laporan Reuters, Jumat. Abramovich mendapatkan kewarganegaraan Portugal pada April 2021 berdasar aturan naturalisasi bagi keturunan Yahudi Sefardik yang terusir dari semenanjung Iberia dalam proses inkuisi abad pertengahan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 10:51:38