Calon siswa magang wajib ikut kelas persiapan bahasa Jepang dan pengenalan budaya.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Jawa Tengah membuka kelas magang ke Jepang bagi sebanyak 40 siswa. Sehingga para lulusan bisa langsung kuliah sambil bekerja di negeri Matahari Terbit.
Kelas magang itu merupakan kerja sama antara SMKN Jateng dan LPK PT Kebon Teknologi Indonesia. Nantinya, calon siswa magang wajib mengikuti kelas persiapan bahasa Jepang dan pengenalan budaya sebelum berangkat ke Jepang.Heri menyebutkan, program magang ke Jepang merupakan percontohan yang dilaksanakan pada awal semester 2022."Ini merupakan bentuk kerja sama kelas industri magang ke Jepang, dari siswa kelas 11 bertalenta dan semangat kerja serta kuliah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
60 Siswa SMKN Jatipuro Karanganyar Ikut Sertifikasi Kompetensi KerjaSebanyak 60 orang peserta dari SMKN Jatipuro Karanganyar, Jawa Tengah melaksanakan sejumlah program untuk penguatan pembelajaran di SMK dan kompetensi lulusan, yakni PSKK.
Baca lebih lajut »
MOS Digelar untuk Siswa Baru, Ganjar Pranowo: Plonco Sudah Enggak ZamanTahun ajaran 2022/2023 dimulai. Masa Orientasi Siswa (MOS) digelar untuk siswa baru. Pada masa ini rentan terjadi penyelewengan perilaku ke arah perploncoan.
Baca lebih lajut »
Siswa Sakit Jangan Dipaksakan Ikut Pembelajaran Tatap MukaPembelajaran tatap muka (PTM) dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan siswa akibat pandemi Covid-19. Namun, siswa yang sedang sakit jangan dipaksakan mengikuti PTM untuk mencegah penularan penyakit di sekolah. Dikbud AdadiKompas
Baca lebih lajut »
Program Nagari Sekolah Bisa Cegah Ketergantungan Siswa Pada AndroidKemajuan teknologi informasi yang berdampak terhadap ketergantungan anak pada android perlu disikapi agar tidak memberikan efek negatif bagi anak.
Baca lebih lajut »
Komisi IV DPRD Sragen Tak Setujui Penggabungan SD Minim SiswaKomisi IV DPRD Sragen menilai penggabungan atau regrouping SD bukan solusi atas masalah minimnya siswa di sekolah tersebut.
Baca lebih lajut »
Puluhan SD Kekurangan Siswa, Disdikbud Boyolali Izinkan PPDB Offline SusulanBOYOLALI – Memasuki hari pertama tahu ajaran baru, kemarin (11/7), sejumlah sekolah masih mengalami kekurangan murid. Ada sekitar 60 - 70 SD Negeri di Boyolali yang belum terpenuhi kuota siswanya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) lantas mengizinkan sekolah tersebut membuka PPDB offline susulan.
Baca lebih lajut »