JPNN.com : Meninggalnya siswa pendidikan spesialis akibat bunuh diri di Semarang turut mencerminkan seberapa rentan posisi mereka dalam sistem pendidikan ked
Aulia Risma Lestari, dokter berusia 30 tahun, ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Semarang, bulan lalu. Kasusnya membuat 'bullying' di kalangan dokter muda jadi sorotan dan lebih banyak dokter yang menceritakan pengalamannya.
Aulia adalah peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi, Universitas Diponegoro Semarang yang diduga meninggal karena perundungan. Pada Jumat 13 September, Fakultas Kedokteran Undip mengakui adanya perundungan dan pemalakan di lingkungan PPDS.
Pendidikan Dokter Spesialis Perundungan ABC Online
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Perundungan di Lingkungan Program Pendidikan Dokter SpesialisMENTERI Kesehatan mengungkap bentuk perundungan yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis PPDS atau dokter residen
Baca lebih lajut »
Pembenahan Program Pendidikan Dokter Spesialis Belum JelasUpaya membenahi program pendidikan dokter spesialis menyusul kasus perundungan belum jelas akan seperti apa.
Baca lebih lajut »
DPR RI desak perbaikan menyeluruh sistem pendidikan dokter spesialisKomisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh terhadap sistem pendidikan kedokteran di ...
Baca lebih lajut »
Majelis Rektor PTN Kawal Kualitas Pendidikan Dokter SpesialisKualitas program pendidikan dokter spesialis harus dijaga, termasuk bebas dari perundungan.
Baca lebih lajut »
Undip-RSUP Dr Kariadi Akhirnya Akui Ada Budaya Perundungan di Pendidikan Dokter SpesialisJPNN.com : Budaya perundungan di pendidikan dokter spesialis akhirnya diakui Undip-RSUP Dr Kariadi.
Baca lebih lajut »
Ada 1.200 Pengaduan 'Bullying' Terkait Pendidikan Dokter SpesialisTindakan tegas diperlukan agar praktik perundungan yang terjadi terhadap peserta didik PPDS bisa dihentikan.
Baca lebih lajut »