Menurut BMKG, keberadaan HPC sangat penting untuk menganalisis berbagai kompleksitas dan ketidakpastian dalam fenomena cuaca, iklim, tektonik, dan kegunungapian.
Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika akan memperkuat sistem peringatan dini dengan teknologi High Performance Computing terkini.
Dwikorita menilai keberadaan HPC dalam sistem peringatan dini kebencanaan sangat penting untuk menganalisis berbagai kompleksitas dan ketidakpastian dalam fenomena cuaca, iklim, tektonik, dan kegunungapian. Dwikorita memaparkan selama periode Juni 2021, telah terjadi 889 gempa bumi di Indonesia, terdiri dari 850 gempa magnitudo berkekuatan kurang dari 5. Kemudian 39 kali gempa bumi dengan magnitudo di atas 5, dan gempa bumi yang dirasakan terjadi 70 kali, sedangkan gempa merusak terjadi dua kali.
2 dari 3 halamanSistem Peringatan Dini Wajin DiupgradeMenurutnya, sudah menjadi wajib hukumnya bagi Indonesia terus mengupgrade sistem peringatan dini agar manajemen kebencanaan yang terdiri dari upaya pencegahan, mitigasi, tanggap darurat, dan pemulihan dapat berjalan dengan baik untuk mewujudkan Zero Victims atau nol korban.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pertumbuhan Awan Meningkat, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Hujan Lebat hingga BanjirBMKG Keluarkan peringatan dini hujan disertai angin kencang dan berpotensi menimbulkan banjir. BMKG
Baca lebih lajut »
Hari Ini BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta HujanBADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian wilayah DKI Jakarta hujan dengan intensitas ringan, Sabtu (10/7).
Baca lebih lajut »
BMKG: Sabtu, Sebagian Jakarta Hujan RinganBMKG memperkirakan sebagian wilayah DKI Jakarta hujan dengan intensitas ringan pada Sabtu (10/7/2021).
Baca lebih lajut »
Penjelasan BMKG soal Potensi Tsunami Akibat Gempa di Kabupaten TalaudGempa tektoknik 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, pada Sabtu pukul 07.43.55 WIB. gempa
Baca lebih lajut »
Analisis BMKG Soal Gempa Sulut 6,2 MagnitudoGempa dangkal ini terjadi akibat deformasi Lempeng Laut Maluku. Hasil analisis, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).
Baca lebih lajut »
Usai Gempa Magnitudo 6,2 BMKG Mencatat 19 Kali Gempa Susulan di Melonguane SulutSebanyak 19 kali gempa susulan terjadi di Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Sabtu (10/7/2021). Gempa susulan ini, dicatat BMKG terjadi usai...
Baca lebih lajut »