Art SG, Singapore Art Week, meramaikan Singapura dengan perhelatan seni rupa internasional yang mengundang 105 galeri dari 30 negara. Pameran ini menjadi platform untuk memperkenalkan karya seni dari Singapura dan Asia Tenggara kepada dunia, menarik minat kolektor, seniman, dan penikmat seni dari berbagai negara. Selain itu, Art SG juga menjadi peluang bagi galeri Indonesia untuk memperluas jaringan dan menemukan kolektor baru di luar negeri.
Singapura membuka tahun 2025 dengan perhelatan seni rupa internasional yang meriah. Salah satu acara yang paling ditunggu adalah Singapore Art Week (Art SG), yang menampilkan berbagai pameran seni di berbagai lokasi. Ajang ini mengundang 105 galeri dari 30 negara untuk memamerkan karya-karya seni mereka di Kompleks Marina Bay Sands, khususnya di ruang bawah B2 dan Level 1. Pameran seni kontemporer terkemuka ini berlangsung dari 16 hingga 19 Januari 2025.
Co-Founder Art SG, Magnus Renfrew, menyatakan bahwa Art SG tahun ketiga ini menarik lebih dari 41.000 pengunjung dalam kurun empat hari. Pengunjung berasal dari berbagai kalangan, termasuk kolektor, seniman, penikmat seni, galeri, dan profesional dari berbagai negara seperti Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Jepang, Korea, dan China. Selain itu, ada juga pengunjung dari Australia, Hong Kong, Taiwan, Eropa, dan Amerika Serikat. Menurut Magnus, Singapura menjadi tempat yang menarik untuk pertemuan seni dunia karena lokasinya yang strategis. Di masa lalu, Singapura berperan sebagai tempat transit dan transaksi kapal dari berbagai benua. Saat ini, Singapura menawarkan akses pasar kepada 4 miliar orang dalam radius penerbangan 7 jam, didukung oleh penerbangan yang menghubungkan 400 kota di 100 negara dan wilayah. Hal ini menjadikan Singapura menjadi tempat yang ideal untuk memperkenalkan karya seni dari Singapura dan Asia Tenggara. Melihat tren tiga kali penyelenggaraan Art SG, Magnus melihat ini sebagai prospek menarik bagi Singapura sebagai tujuan pasar seni dan budaya. Hal ini didukung oleh keberadaan tempat-tempat menarik lainnya seperti National Gallery Singapore, ArtScience Museum, dan beberapa pusat oleh-oleh yang juga penuh dengan karya seni rupa, misalnya Haji Lane.Pendiri Gajah Gallery, Jasdeep Shandu, menilai Art SG tahun ketiga ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pengunjung dan kolektor. Dia menyatakan adanya minat yang semakin besar terhadap seniman asal Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Gajah Gallery, yang berbasis di Singapura dan memiliki cabang di Jakarta dan Yogyakarta, menyatakan bahwa penjualan karya Yunizar, Murniasih, Mark Justiniani, dan BenCab menunjukkan kesuksesan ini. Karakteristik unik kolektor juga ditemukan oleh Sun.Contemporary asal Bali. Mereka mengamati adanya minat yang kuat terhadap seni pahat dan beberapa jenis seni rupa lainnya yang mereka bawa, sebagian besar berasal dari Indonesia. Galeri yang baru berusia satu tahun ini mencoba pameran di luar Indonesia untuk pertama kalinya di Art SG. Mereka melihat adanya kecenderungan kolektor muda yang membeli karya Sun.Contemporary. “Gaya kurasi kami selaras dengan preferensi mereka. Khususnya, semua kolektor yang membeli karya kami selama pameran adalah yang tinggal di Singapura, dengan proporsi yang signifikan berasal dari kelompok demografi yang lebih muda,' ujar Direktur Bisnis Sun.Contemporary, Jasmine Yan. Hal ini membuka peluang perkenalan dengan kolektor baru di luar Indonesia bagi mereka. Kendati Bali merupakan tempat tujuan wisatawan, mengikuti pameran seni di Singapura membuka peluang bertemu klien internasional dengan minat khusus yang tertarik dengan seni.Selain Gajah Gallery dan Sun.Contemporary, Galeri Srisasanti asal Yogyakarta juga membuka stan di Art SG. Galeri tersebut membawa empat karya J Ariadhitya Pramuhendra. Selain dikoleksi oleh kolektor asal Indonesia, ada juga kolektor dari luar negeri yang tertarik. Bagi galeri, ajang ini juga dimanfaatkan untuk melihat potensi lain untuk bermitra dengan seniman-seniman dari luar Indonesia. Founder Srisasanti Gallery, St Eddy Prakoso, mengatakan bahwa ia bertemu beberapa seniman, misalnya dari Filipina, yang sedang terus dipantau karya-karyanya. Hal ini berguna bagi galeri untuk membuka jaringan dan komunikasi dengan seniman potensial dari luar Indonesia. “Supaya nanti kalau misalkan kami fokus mengajak mereka berpartner, kami tidak salah memilih dan sebagainya,” kata Oyik, sapaan St Eddy Prakoso. Dengan rekam jejak menjadi tuan rumah berbagai acara terkemuka di Asia, Singapura memberi solusi untuk tempat pertemuan strategis, termasuk di bidang seni. Hal ini memungkinkan terjadinya transfer pengetahuan, ide, dan koneksi untuk mengukuhkan Singapura sebagai tujuan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE). Hal itu ditunjang dengan lingkungan yang pro-bisnis, fasilitas dan infrastruktur kelas dunia, layanan profesional, dan berbagai tempat ikonik
SINGAPURA ART SG SENIRUPA Kolektor Galeri Asia Tenggara Pameran
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sejak Gol Pertama di Tahun 2002, Cristiano Ronaldo Terus Nyekor Tiap Tahun Selama 24 Tahun!Cristiano Ronaldo memasuki tahun 2025 langsung dengan tancap gas. Terbaru, dia mencetak satu gol dalam kemenangan 3-1 Al Nassr atas Al Akhdoud, lanjutan Liga Arab Saudi 2024/2025.
Baca lebih lajut »
Auckland Membuka Perayaan Tahun Baru 2025Auckland menjadi kota pertama yang merayakan Tahun Baru 2025 dengan kembang api spektakuler dan pertunjukan cahaya. Perayaan di seluruh dunia merayakan budaya dan tradisi lokal setelah tahun penuh tantangan.
Baca lebih lajut »
IHSG Membuka Tahun 2025 Dengan PenguatanIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, 2 Januari 2025 langsung dibuka menguat 29,36 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.109,26. Analis memperkirakan lonjakan IHSG akan menguji kembali zona resisten di kisaran 7.105-7.143.
Baca lebih lajut »
Saham Australia Membuka Lebih Tinggi, Pasar Asia Bersiap Setelah Libur Tahun BaruSaham Australia dibuka lebih tinggi pada hari Kamis, sementara beberapa bursa saham Asia lainnya bersiap untuk melanjutkan perdagangan setelah libur Tahun Baru 2025. Pasar saham Jepang tetap tutup, Korea Selatan akan dibuka satu jam lebih lambat, dan pelaku pasar Asia juga menilai data produk domestik bruto Singapura.
Baca lebih lajut »
Menteri Keuangan dan Para Pimpinan Membuka Perdagangan Saham Awal Tahun 2025Pada Kamis (2/1/2025), Sri Mulyani, Mahendra Siregar, Perry Warjiyo, dan Rosan Perkasa Roeslani membuka perdagangan saham awal tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia. IHSG dibuka menguat 29,36 poin atau 0,41 persen ke posisi 7.109,26.
Baca lebih lajut »
Setelah Tertunda Dua Kali karena Kebakaran California, Nominasi Oscar Akan Diumumkan Hari iniPerayaan Oscar tahun ini tidak akan semeriah tahun-tahun sebelumnya karena keprihatinan akan kebakaran California.
Baca lebih lajut »