Namun, kisah ini bukan sekadar ungkapan rasa kehilangan. Lewat cerita tentang burung beo tersebut, UAH mengajak umat Muslim untuk merenung. Ia mengingatkan bahwa bahkan seekor burung bisa mengenal Allah dan memberikan salam, sesuatu yang terkadang sulit dilakukan oleh manusia.
Kisah burung beo yang mampu memberikan salam kepada orang lain mungkin terdengar sederhana, tetapi bagi Ustadz Adi Hidayat , kisah tersebut menyimpan pelajaran mendalam. UAH menyampaikan kisah ini dalam sebuah ceramahnya.
UAH menceritakan bagaimana burung tersebut selalu menyapa orang dengan salam. Burung itu juga sering kali melantunkan kalimat Allahu Akbar, sebuah kebiasaan yang membuat UAH merasa kehilangan ketika burung itu telah tiada. Banyak yang Kalah Sama Burung BeoUAH menjelaskan bahwa salam adalah doa dan bentuk penghormatan yang sederhana tetapi memiliki makna mendalam. Memberikan salam kepada orang lain merupakan salah satu cara untuk menjalin silaturahmi dan mempererat hubungan antar sesama Muslim.
Selain itu, UAH mengajak umat Muslim untuk selalu introspeksi diri. Ia menyebut bahwa banyak orang yang merasa aman dari hisab, tetapi sebenarnya mereka lalai dalam menjalankan kewajiban sebagai seorang Muslim. 'Suneo itu hanya burung, tetapi dia bisa mengenal Allah. Kita, sebagai manusia, seharusnya bisa lebih dari itu,' tuturnya.
Berita Islami Burung Beo UAH Ustadz Adi Hidayat Ceramah UAH Nasihat UAH Sindiran UAH Allahu Akbar Mengenal Allah
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Buya Yahya Berikan Sindiran Keras kepada Umat Muslim yang Semarakkan Tahun Baru Masehi 2025Buya Yahya memberikan sindiran keras untuk umat Muslim di Indonesia yang menyemarakkan perayaan Tahun Baru Masehi 2025. Ia menyebut hal tersebut sebagai kemunafikan.
Baca lebih lajut »
Keluarga Korban Siraman Air Keras: Hukuman Seumur Hidup, atau Disiram Air Keras!Keluarga Natasya Hutagalung, mahasiswi yang disiram air keras oleh mantan pacarnya dan teman, menuntut hukuman setimpal bagi pelaku, yaitu minimal seumur hidup atau bahkan disiram air keras juga. Keluarga korban menyatakan bahwa trauma dan penderitaan yang dialami Tasya tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis yang sulit disembuhkan.
Baca lebih lajut »
Polisi Ungkap Pengakuan Mencengangkan Gagan yang Menyiram Istri dan Anaknya Pakai Air Keras di Sukabumi, Ternyata...Kapolres Sukabumi, AKBP Samian mengungkap pengakuan mengejutkan dari Gagan (59), pria tersangka KDRT yang menyiram air keras terhadap istrinya, Dedeh (45).Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, AKBP Samian mengungkap bahwa pihaknya menyimpulkan aksi jahat pelaku itu dilakukan secara terencana. 'Aksi penyiraman air keras pada Minggu (29/12) di Kampung Dukuhnara, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang dilakukan Gagan kepada istrinya sudah terencana,' kata Samian dalam keterangannya, Kamis (2/1). Kapolres menjelaskan, aksi Gagan itu sudah direncanakan, karena dia sudah menyiapkan air keras untuk disiramkan ke wajah istrinya dengan cara membelinya secara daring atau online.Samian menambahkan, setelah pesanan air keras itu diterima, kemudian pelaku menyimpannya di dalam kamar. Adapun aksi jahat pelaku dipicu, tersangka mencurigai istrinya memiliki pria idaman lain atau selingkuhan. Selanjutnya, air keras yang telah disiapkan itu disiramkan saat korban hendak masuk ke rumah setelah menjemur pakaian.Aksi pelaku itu diketahui dua anak tirinya yang ada di dalam rumah. Tidak tinggal diam, kedua anak tersebut mencoba melindungi korban, tetapi malah ikut terkena siraman air keras.
Baca lebih lajut »
Nabi Musa Menampar Malaikat MautKisah Nabi Musa yang menampar malaikat maut dalam sebuah video dari Ustadz Adi Hidayat.
Baca lebih lajut »
Sindiran Media Vietnam: Piala AFF Bukan untuk Tim PemulaTiga tim menjadi bukti
Baca lebih lajut »
Ustadz Das’ad Latif Ungkap Nikmat Besar Menjadi Polisi yang Wajib DisyukuriNikmat menjadi polisi diungkap Ustadz Das'ad Latif
Baca lebih lajut »