Menurut dr. Hermawan Saputra, SKM, MARS, CICS, upaya mencegah penularan mikroorganisme adalah dengan memanfaatkan rekayasa teknologi pencahayaan yaitu teknologi UV-C.
PENYAKIT yang disebabkan mikroorganisme seperti virus, kuman, jamur, dan bakteri selalu ada di sekitar kita mulai dari influenza, tuberkulosis, hingga Covid-19 yang saat ini memicu adanya adaptasi kebiasaan baru dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.
Ia mengatakan kasus terkonfirmasi Covid-19 saat ini hanya merupakan puncak dari gunung es dan hanya mewakili sekitar 66% sampai 73% dari jumlah kasus sesungguhnya. Ia menyebutkan teknologi UV-C ini sangat diperlukan di area-area publik seperti pusat perbelanjaan, hotel, kantor, sekolah, tempat ibadah, bandara, dan lainnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa selama pengguna berhati-hati agar tidak terkena paparan langsung, penggunaan UV-C sebagai alat desinfeksi tidak menimbulkan masalah kesehatan. Ruangan, permukaan maupun benda yang didesinfeksi dengan sinar UV-C juga dapat langsung digunakan setelah lampu UV-C dimatikan atau tidak beroperasi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Satelit India Deteksi Sinar UV Ekstrem di Galaksi Nun Jauh |Republika OnlineTemuan sinar UV bisa menjadi petunjuk kapan pertama ada cahaya di alam semesta.
Baca lebih lajut »
Beli Lampu UV-C untuk Disinfektan, Perhatikan Hal IniLampu UV-C banyak dipakai menjadi disinfektan untuk membunuh virus Corona. Sebelum beli, konsumen diimbau untuk berhati-hati. Disinfektan via detikinet
Baca lebih lajut »
Jokowi Resmikan Gedung Sekolah Vokasi Undip Hibah Sinar Mas dan AstraKebutuhan sumber daya manusia berlatar belakang pendidikan vokasi sesungguhnya tinggi. Hanya saja, kuantitas angkatan kerja kejuruan memang terbatas.
Baca lebih lajut »
Seberapa Efektif Sinar Ultraviolet Bunuh Virus Corona?Sinar ultraviolet banyak digunakan menjadi disinfektan di tengah pandemi. Seberapa efektif sinar ini untuk membunuh virus Corona? Ultraviolet VirusCorona via detikinet
Baca lebih lajut »