Silvester Petara Hurit Menyemai Seni dari Batu Bertanah – Bebas Akses

Indonesia Berita Berita

Silvester Petara Hurit Menyemai Seni dari Batu Bertanah – Bebas Akses
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 87 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 38%
  • Publisher: 70%

Ada yang harus menyeberang pulau, ada yang harus meninggalkan ladang demi pertemuan. Dari kelompok itulah, unit-unit pertunjukan di pelosok Flores Timur dibangun. Sosok AdadiKompas manglambas

Hari-hari Silvester selama 22 Juni hingga 7 Juli 2019 sibuk luar biasa. Sebagai tuan rumah, dia memastikan tamunya, kelompok Teater Garasi dari Yogyakarta, termasuk empat seniman dari Jepang dan Sri Lanka, mendapatkan kebutuhannya dari sejak persiapan hingga kepulangan. Mereka mementaskan lakonKesibukannya sebenarnya sudah dimulai sebelum kelompok asal Yogyakarta itu tiba. Yudi Ahmad Tajudin, sutradara pementasan itu, menuturkan, Silvester adalah narasumber pertamanya di Larantuka.

Silvester, sebagai putra daerah, tentu saja melontarkan keresahannya. Tanah kelahirannya itu, menurut dia, mengalami perubahan mendasar di era pascakolonial Portugis dan Belanda. ”Leluhur Lamaholot telah menemukan daya seni dan menempatkannya sebagai tenaga hidup menghadapi musim hujan yang pendek. Alam yang keras membentuk watak manusia Lamaholot yang keras dan tradisi seninya telah menenun jiwa mereka menjadi masyarakat periang penuh perayaan dan sukacita seni”. Demikian tulisnya diTradisi seni itu ia rasakan sejak masih kanak-kanak. Silvester terbiasa mendengar kisah-kisah leluhur Lamaholot dari ayahnya. Tradisi dan kesenian masyarakat Flores Timur itu seolah lesap.

”Ada perkataan bapa yang saya ingat betul waktu itu. ’Sekolah bukan kamu supaya kerja apa, tapi supaya pintar. Kalau ada orang tipu, kamu bisa tahu.’ Mungkin karena bapa saya buta huruf dan pernah ditipu orang,” ujarnya. Ia merampungkan kuliahnya sebagai lulusan terbaik.Selepas kuliah, dia merasa harus pulang kampung, meninggalkan segala kenyamanan yang ada di Bandung dan Pulau Jawa. Dia bertekad mengembalikan seni tradisi di kampungnya. Dia percaya, seni bisa membuat orang berdaya lebih kuat.

Silvester dan teman-temannya mendampingi setiap ada pertunjukan, mulai dari mengurusi produksi sampai menyempurnakan naskah. Dia sendiri tak lagi tampil di panggung. Geliat yang mulai tumbuh itu mendorongnya membikin festival seni, di antaranya adalah Festival Remaja dan Festival Nubun Tawa. Festival Nubun Tawa tahun 2018 di Eta Knere, Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, juga memberikan dampak baik. Jalan menuju bukit itu diaspal dan dipasangi lampu. Warga sekitar menjadi lebih mudah mengangkut hasil kebun mereka ke Larantuka.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Tsunami 1977 dari Laut Selatan yang Terlupakan – Bebas AksesTsunami 1977 dari Laut Selatan yang Terlupakan – Bebas AksesDi Lombok, tsunami melanda Pantai Kuta dengan tinggi 4,3 m, Labuanhaji 3,2 m, Batunampar 2 m, dan Awang hingga 4,3 m. Di kawasan itu dilaporkan 65 orang meninggal dan 37 orang hilang. Humaniora AdadiKompas aik_arif
Baca lebih lajut »

Pengkhianatan Seorang Kawan – Bebas AksesPengkhianatan Seorang Kawan – Bebas AksesRoma, selalu mengingatkan kisah pengkhianatan. Sebuah pengkhianatan yang masih dikenang hingga kini. Sebuah pengkhianatan yang kerap dijadikan contoh bagaimana ambisi kekuasaan itu bisa menerjang segala macam paugeran, tata-susila, etika, tatanan moral, dan bahkan tembok ajaran agama.
Baca lebih lajut »

Indonesia Jadi Pasar Kecurangan ”Influencer” – Bebas AksesIndonesia Jadi Pasar Kecurangan ”Influencer” – Bebas AksesSejak dua pekan lalu, obrolan tentang orang berpengaruh di media sosial atau biasa disebut influencer merebak di berbagai belahan dunia. Indonesia juga menjadi sorotan karena ditemukan banyak kecurangan yang dilakukan oleh sejumlah akun.
Baca lebih lajut »

Jurnalisme sebagai Tugas Suci – Bebas AksesJurnalisme sebagai Tugas Suci – Bebas Akses“Dengan pengaruh yang luas dan langsung terhadap opini masyarakat, jurnalisme tidak hanya bisa dipandu oleh kekuatan ekonomi, keuntungan, dan kepentingan khusus. Jurnalisme haruslah diresapi sebagai tugas suci, dijalankan dengan kesadaran, bahwa sarana komunikasi yang sangat kuat telah dipercayakan kepada Anda demi kebaikan orang banyak.” (Paus Johanes Paulus II dalam pidatonya berjudul ‘Tahun 2000 sebagai Tahun Suci bagi para Wartawan’).
Baca lebih lajut »

Keragaman Ada, tetapi Belum Dipraktikkan – Bebas AksesKeragaman Ada, tetapi Belum Dipraktikkan – Bebas AksesNasionalisme bangsa Indonesia dibangun berlandaskan keragaman budaya. Namun kini masyarakat lebih banyak memakai pandangan universalis, yaitu meminta adanya keseragaman.
Baca lebih lajut »

Narasi Cinta Samar-samar – Bebas AksesNarasi Cinta Samar-samar – Bebas AksesPerhelatan selama tiga hari We The Fest tak melulu menjadi ajang ajojing. Di sela panggung ingar-bingar, mengalun lagu-lagu cinta dalam ragam dimensi. Musisi-musisi memikat penggemarnya untuk memberikan arti yang tak biasa pada kasih sayang. Topik populer itu membuat panggung dan penontonnya seakan tak lagi berjarak.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 14:04:50