Sidak ke Apotek di Bogor, Jokowi Tidak Temukan Obat COVID-19 Auto Telepon Menkes Sindonews BukanBeritaBiasa .
JAKARTA - Presiden Joko Widodo melakukan sidak ke satu apotek di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat . Kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu untuk mengecek persediaan obat COVID-19 di pasaran.
Obat antivirus yang dicari mantan Gubernur DKI Jakarta itu, yakni Oseltamivir dan Favipiravir. Selain itu, Jokowi juga menanyakan ketersedian obat antibiotik Acetromicin dan vitamin D3 5000UI. Dari sidak tersebut Jokowi tidak mendapatkan semua obat yang dicarinya. Alhasil, dia langsung menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Penasaran dengan apa yang dibicarakan, berikut percakapannya.
"Halo pak Menteri, ini saya cek ke apotek di Bogor ya, ini saya cari obat antivirus Oceltamivir enggak ada. Cari lagi obat antivirus Favipirapir juga enggak ada kosong. Saya cari obat yang antibiotik acetromicin juga enggak ada," kata Jokowi dalam unggahan video yang dipublikasikan YouTube Setpres, Jumat ."Stok enggak ada sudah seminggu lebih. Terus vitamin D3 yang 5000 juga enggak ada. Ini saya yang dapet hanya multivitamin yang mengandung zinc.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jokowi Beli Obat Terapi Covid-19 di Apotek Bogor Tetapi Tidak TersediaPresiden Jokowi tiba sekitar pukul 14.20 WIB di Apotek Vila Duta, di Jalan Raya Vila Duta, Bogor Timur, Kota Bogor.
Baca lebih lajut »
Jokowi Telepon Menkes: Obat Terapi Covid-19 di Bogor KosongPresiden Jokowi melakukan sidak di salah satu apotek di Kota Bogor, Jawa Barat. Dalam sidak ini, Jokowi mendapati stok obat Oseltamivir dan Favipiravir kosong.
Baca lebih lajut »
Walkot Bogor Bima Arya Dipanggil Jokowi Bahas CovidWalkot Bogor Bima Arya dipanggil Presiden Jokowi untuk membicarakan sejumlah hal. Salah satunya ihwal penanganan pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Mau Berdagang di Pasar, Pedagang di Kota Bogor Harus Sudah Divaksin Covid-19Tercatat hingga saat ini pedagang yang sudah divaksin sekitar 60%, sekitar 5.000 dari 9.000 pedagang.
Baca lebih lajut »